Tok, Harga BBM Naik, Pertalite Rp 10 Ribu, Pertamax Rp 14.500 dan Solar Rp 6.800

Tok, Harga BBM Naik, Pertalite Rp 10 Ribu, Pertamax Rp 14.500 dan Solar Rp 6.800

AKHIRNYA Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) hari ini, Sabtu (3/9). "Pemerintah sudah berusaha sekuat tenaga untuk melindungi masyarakat dengan subsidi. Keputusan dalam situasi sulit ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM," ungkap Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Sabtu. Menurut Jokowi , selama ini subsidi BBM dinikmati oleh masyarakat mampu sebesar 70 persen. "Subsidi sudah naik tiga kali lipat hingga Rp 502,4 triliun," tegas Presiden. Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan harga BBM naik hari ini untuk jenis tertentu, yakni untuk yang bersubsidi. Harga BBM Peralite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter. Kemudian, harga BBM Solar subsidi Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Harga Pertamax Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter. "Berlaku sejam setelah diumumkan pada pukul Rp 14.30 WIB," ungkap Arifin. Sementara itu,Pengamat Isu-Isu Strategis Prof Imron Cotan menyatakan selama ini terdapat sekitar 20 persen APBN yang terkunci untuk pemberian subsidi yang tidak sehat karena tak tepat sasaran. “Kurang lebih 20 persen dari APBN kita itu terkunci untuk subsidi, dan itu tidak sehat karena yang selama ini terjadi tidak tepat sasaran,â€ ujar dia kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (3/9). Oleh karena itu, harus segera dilakukan penajaman subsidi agar APBN tidak tertekan. Imron menambahkan bahwa jika hal tersebut tidak segera dilakukan justru kecukupan anggaran akan habis di September ini. “Ini penajaman penggunaan subsidi sehingga APBN tidak tertekan, yang mana sekarang ada Rp 502 triliun, sudah disisihkan dan September ini akan habis. Kalau diteruskan di September, kita harus tambah lagi Rp 198 triliun,â€ kata Imron. Bukan hanya itu, sejatinya penggunaan minyak dengan berbahan fosil di lain sisi juga memiliki banyak dampak buruk. .(jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: