Jiwa Perang Putin Bergejolak Saat Ibunya Nyaris Dikubur Hidup- hidup Saat Perang Dunia 2
SELAMA Perang Dunia II, beberapa minggu kemudian, seorang tentara Rusia memperoleh izin untuk kembali ke rumahnya. Segera setelah dia sampai di jalan dekat rumahnya, dia melihat sebuah truk militer yang diparkir penuh dengan mayat. Dari apa yang dia lihat, dia tahu bahwa musuh telah mengebom kotanya. Truk itu membawa lusinan mayat dan bersiap diangkut dan dikuburkan secara massal. Prajurit itu berdiri di depan mayat yang bertumpuk untuk melihat terakhir kalinya. Lama dia memperhatikan, dia melihat sepatu di kaki seorang "mayat wanita" menyerupai sepatu yang sebelumnya dia beli untuk istrinya. Maka dia bergegas ke rumahnya untuk memeriksanya, tetapi dengan cepat mundur dan kembali ke truk lagi memeriksa mayatnya, dan akhirnya dia menemukan itu memang "mayat" istrinya. Setelah tenang kembali dari syok, tentara Rusia itu tidak ingin istrinya dimakamkan secara massal, sehingga dia meminta mayat istrinya ditarik dari truk untuk dikuburkan secara layak. Awalnya tidak diizinkan, tapi setelah berdebat akhirnya tentara itu dibolehkan membawa mayat istrinya pulang. Selama pemindahan, di luar dugaan oleh tentara itu ditemukan bahwa mayat istrinya itu masih bernapas perlahan, meskipun sangat sulit. Oleh karenanya prajurit itu membawanya ke rumah sakit, di mana dia diberi bantuan yang diperlukan dan "hidup kembali." Bertahun-tahun setelah kejadian dramatis ini, sang istri, yang hampir dikubur hidup-hidup, melahirkan seorang anak laki-laki bernama Vladimir Putin. Dia adalah presiden Rusia saat ini. Kisah ini diceritakan secara pribadi oleh Vladimir Putin kepada Hillary Clinton, yang ketika itu menjabat Menlu AS. Hillary kemudian mengungkap kisah eksklusif ini dalam wawancara dengan sebuah stasiun TV. (fb-satrio am/red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: