Heboh..! Beras BPNT di Kecamatan Pedes Tak Layak Konsumsi, KPM Protes, Siapa Supliernya?

Heboh..! Beras BPNT di Kecamatan Pedes Tak Layak Konsumsi, KPM Protes, Siapa Supliernya?

KETERLALUAN sekali oknum petugas ini. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk warga miskin pun masih diselingkuhi. Keruan saja, aksinya inipun diprotes ramai-ramai warga penerima manfaat. Memang, kalau dipikir-pikir ini sudah sangat keterlaluan. Bayangkan saja,  saat orang lagi kesusahan dan harga sembako tidak turun-turun, bukannya membantu tetapi malah makin menyusahkan. Seperti terjadi di Desa Rangdumulya Kecamatan Pedes, Karawang. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT protes sembako yang diterima tidak sesuai takaran dan kualitasnya pun jelek. “Cenah hayam menang sakilo ternyata 7 ons ge kurang, menang cau laleutik kr di si ubay mah cau sunres nu di khawatirkan kaluar ti kandang buaya asup ka kandang singa. Sigana kajadian emang lain urusan desa sih ngan piraku apdes RK cicing bae sigana hayam di potong bulu merennya.â€ Protes itu disampaikan warga Desa Rangdumulya, melalui akun Facebook ‘Abah Ocem’. Abah Ocem ingin menyampaikan bahwa selain beras tidak layak dikonsumsi, sembako pun seperti daging ayam, buah-buahan di kurangi serta telur ayam belum diterima Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Bahkan seorang warga Desa Rangdumulya, yang tidak ingin namanya disebutkan dengam alasan keamanan, menyebutkan beras tidak layak konsumsi dan sembako itu memang dari program BPNT. “Semua penerima manfaat disini yang lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Terkait kualitas beras tidak sesuai dan agak berbau, serta menggunakan karung beras polos tidak ada label dari Kementannya. Sementara, daging ayam dan buah-buahan juga dikurangi oleh oknum yang bermain,â€ jelas sumber tersebut, Senin 3 Januari 2022. Sumber itu pun mengingatkan agar penyaluran Program BPNT di tiap-tiap desa harus benar-benar diawasi, karena sarat penyimpangan dan diduga menjadi ajang bancakan para oknum. “Kami hanya berharap kepada pihak-pihak yang terlibat secara langsung dalam program ini, mengawasi dan menindak tegas bila terjadi adanya penyimpangan,â€ ucap sumber tersebut. Selain itu, kuat dugaan, supplier yang mengirim komoditi yang tidak sesuai ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Pasalnya, beras yang digunakan bukanlah beras premium, melainkan beras lokal dengan karung polos tanpa label. (bbs/mds/kbe)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: