Upaya Tekan Angka Stunting di Purwasari, Satpel KB Mulai Data Catin

Upaya Tekan Angka Stunting di Purwasari, Satpel KB Mulai Data Catin

KARAWANG - Calon pengantin (catin) atau pasangan suami istri (pasturi) di Purwasari bakal mulai didata oleh petugas dari Satuan Pelayanan (Satpel) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) setempat. Pendataan ini dilakukan sebagai upaya awal penekanan angka stunting di sana. Setelah didata, nantinya para pasangan catin akan diberikan edukasi seputar parenting darimulai masa kehamilan sampai dengan ketika si calon anak lahir. Koordinator PPKB Kecamatan Purwasari Budi Sulistiono mengatakan, untuk mensukseskan proses pendataan calon pengantin tersebut, PPKB Kecamatan Purwasari menggelar pertemuan dengan para Tim Pendamping Keluarga (TKP) untuk membahas teknis pelaksanaan pendataan catin di tahun 2022 ini. "TPK ini terdapat tiga orang di setiap desa. Terdiri dari satu bidan desa, satu kader PKK, lalu satu kader KB. Mereka mendampingi para catin yang ingin menikah, baik edukasi kesehatan reproduksi dan juga persiapan ibu hamil," kata Budi saat diwawancara KBE, kemarin (6/1) di kantornya. Nantinya, kata Budi, para TPK di Kecamatan Purwasari bakal melakukan monitoring sekaligus penyuluhan atau KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi) terhadap calon pengantin di wilayah Kecamatan Purwasari. Agar hasil monitoring pencegahan stunting ini lebih maksimal, proses pemantauan para catin yang sudah di data ini akan menggunakan aplikasi dari BKKBN yang diberi nama Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil). "Para catin yang akan menikah di tahun ini akan mulai mengisi link yang sinkron dengan apliksai Elsimil. Nantinya, proses perencanaan mereka memiliki momongan terpantau dari sini," jelas Budi. "Jadi ke depan, para catin yang ingin menikah di bulan ini dan seterusnya, akan memiliki data base yang dikelola TPK," imbuhnya. Budi menambahkan, keberadaan TPK di kecamatan bukan hanya untuk mendampingi para catin saja, tetapi juga melihat perkembangan bayi dua tahun (baduta) dan bayi lima tahun (balita) untuk mencegah stunting anak. "Selain mendampingi para catin mereka juga mendampingi ibu hamil untuk mengedukasi apa yang harus dibutuhkan bumil. Mereka juga mendampingi para baduta dan balita untuk meninjau bayi, sekaligus pemantauan dan pencegahan stunting di sini," pungkasnya. Sebelumnya, Kepala Bidang Pembangunan Ketahanan Keluarga (PKK) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Karawang, Yudha Wisnu menuturkan, dalam proses pendataan catin melalui aplikasi Elsimil. Pihaknya telah melakukan kerja sama dengan para ketua KUA se-Kabupaten Karawang, untuk ikut andil dalam memerangi stunting serta membantu para TPK dalam memantau perencanaan catin dalam memiliki anak. "Kerja sama dengan KUA sudah berlangsung, nantinya setiap pengantin yang menikah di tahun ini akan diarahkan untuk mengisi aplikasi elsimil," kata Yudha Wisnu. "Dengan proses pemantauan yang baik, serta edukasi yang dilakukan TPK kita optimis 2022 angka stunting di Karawang akan menurun," pungkasnya. (cr2/mhs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: