Satpel KB Ditugasi Tekan Angka Stunting, Ibu Hamil, Bayi, hingga Catin jadi Sasaran Program
KARAWANG - Satuan Pelayanan (Satpel) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kecamatan Cikampek tengah siap-siap menjalankan program penekanan angka stunting yang bakal jadi tugas tambahan bagi para satpel KB. "Sesuai juknis kami masih sama dengan tahun kemarin, hanya saja untuk tahun ini kami ada penambahan lokus untuk stunting," kata Kepala Satpel PPKB Kecamatan Cikampek, Hilma, kemarin (10/1). Hilma menuturkan, saat ini di Kecamatan Cikampek sudah dibentuk tim pendamping keluarga (TPK) di bawah koordinasi satpel KB yang akan ditugasi sosialisasi ke desa-desa di sana dalam program penekanan angka stunting. "Kalau stunting di kami sudah ada TPK, sudah sosialisasi juga, tugas dari masing masing PLKB sebagai koordinator di tingkat desa untuk memfasilitasi di desa desanya," kata Hilma. Hilma menuturkan penyuluhan yang dilakukan oleh TPK nantinya berupa pengawalan bagi balita, catin yang ingin memiliki anak, sampai ibu hamil. "Bentuk penyuluhannya lebih memantau pemeriksaan fisik anak, perkembangan dan pertumbuhan anak, memerhatikan nutrisi untuk ibu hamil dan ibu menyusui," kata Hilma. "Mereka tugasnya mendampingi calon pengantin (catin) ibu hamil, sama ibu menyusui sebagian pencegahan stunting," tambah Hilma. Hilma menjelaskan, untuk pendampingan kepada para ibu hamil, nantinya TPK bakalintens mengingatkan pentingnya nutrisi serta suplemen tambahan dikonsumsi oleh para ibu hamil. "Sebelum kehamilan ada tablet asamfolat vitamin, diberikan untuk ibu yang berencana untuk hamil. Pada saat hamil dikasih tablet penambah darah dan vitamin untuk ibu hamil, karna kebutuhan ibu hamil kebutuhannya berbeda bukan saja lewat makanan saja." terang Hilma. Selain mendamping para ibu hamil, TPK pun akan rutin mengecek kondisi bayi agar tetap mendapat asupan ASI dari ibunya. "Pencegahan pada saat bayi diperhatikan untuk diberikan ASI ekslusif dari ibunya. Dan selama 6 bulan penuh full untuk ASI saja ketika dari 6 bulan penuh baru diberi makanan tambahan," kata Hilma. Khusus untuk para clon pengantin, TPK bakal melakukan pendataan melalui aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil). Nantinya para catin diminta mengisi aplikasi Elsimil agar bisa mendapatkan sertifikat layak atau tidaknya pasutri untuk mengikuti program kehamilan. "Ini menjadi lokus utama untuk program pencegahan stunting ada juga aplikasi elsimilnya di aplikasi itu ada mulai dari berat badan, tinggi badan dan output nya. mereka mengisi beberapa pertanyaan di aplikasi itu bisa mendapat sertifikatnya, seperti risiko tinggi atau tidaknya catin ini," pungkas Hilma. (cr2/mhs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: