Ketularan Hobi Orang Tua, Kini Ekspor Tanaman Hias ke Asia-Eropa
KARAWANG - Pandemi yang terjadi sejak 2020 tidak selamanya berdampak buruk. Bagi yang jeli melihat peluang, mereka bisa survive. Tidak sedikit juga orang yang mendapatkan hobi baru dan terus menekuninya hingga menjadi pendapatan. Andri Satriawan misalnya. Dia bagian dari sekian banyak orang yang memiliki kegemaran baru semenjak pandemi. Dia mulai menekuni kegiatan bertanam tanaman hias. Kini hobi itu sudah menjadi ladang bisnis dan bahkan bisa melakoni ekspor. “Karena orang tua menyukai tanaman hias, dari sana saya melihat peluang pasar. Akhirnya saya memberanikan diri membuka usaha di bidang tanaman hias,†kata Andri membuka pembicaraan. Semula Andri hanya sekadar ikut bercocok tanam tanaman hias di masa-masa pandemi. Apalagi nyaris semua kegiatan dilakukan di rumah. Pembatasan membuat dia harus mencari kegiatan agar betah di rumah. Lama kelamaan hobi yang tertular dari orang tua itu dirasakan memiliki peluang usaha. Lantas dia mulai merintis usaha tanaman hias di kawasan Taman Anggrek Ragunan, kavling 35, Ragunan, Jakarta Selatan. Ada beragam tanaman hias endemik yang dia dibudidayakan. Salah satu tanaman yang paling laku adalah Monstera Variegata . Kemudian dijual melalui beberapa platform, baik offline dan online. Tidak hanya memenuhi permintaan dalam negeri, ekspor ke luar negeri juga banyak. Bahkan meliputi sejumlah negara di Asia dan Eropa. “Tanaman endemik yang ada di Indonesia dijual di dalam negeri maupun pasar mancanegara,†imbuh Andri. Di dalam negeri tanaman hias dijadikan sebagai landscape perkantoran, individu atau rumahan, vertical garden. Selain dijual, ada juga tanaman yang disewakan. “Untuk penyewaan biasanya untuk landscape perkantoran. Jasa home service pun tersedia bagi pelanggan, khususnya perkantoran yang menggunakan jasa rental tanaman untuk perkantoran,†tuturnya. (bbs/mhs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: