Gedung Kelas Roboh, Padahal Baru 10 Tahun Dibangun, Pejabat Disdik Baru Tinjau Lokasi
KARAWANG - Rombongan pejabat Dinas Pendidikan yang dipimpin Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) kemarin (16/2) mendatang SDN Rawagempol Kulon 1 yang dua rombel gedung kelasnya roboh di hadapan para guru-guru. Sejumlah pihak menyeselai kedatang pejabata Disidik yang terlambat alias baru turun meninjau lokasi setelah sekolah roboh. Kabid Dikdas Disdikpora Yani Heryani mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran sebesar 200 juta pada tahun ini untuk memperbaiki dua gedung kelas yang roboh. “InsyaAllah tahun ini juga kami anggarkan melalui dana APBD Kabupaten Karawang, sesuai dengan program pemerintah Karawang dalam rangka percepatan rehabilitasi gedung sekolah,†ungkap Yani saat datang ke sekolah. Di lokasi yang sama, Yani juga mengatakan, pada tahuni ini ada 54 sekolah yang masuk ke dalam prioritas rehabilititasi gedung kelas rusak berat. "Insya Alloh, kami sedang SK-kan dulu. Sepertinya April sudah start pembangunan rehabilitasi di sejumlah sekolah yang prioritas. Khususnya Rawagempol Kulon 1, kami sampaikan bahwa proses pengerjaan akan dilakukan swadaya atau swakelola," ujarnya. Sementara itu, Ketua Komite SDN Rawagempol Kulon 1, Agus Sopian mengatakan, SDN Rawagempol Kulon 1 baru dibangun pada tahun 2012 atau baru sekitar 10 tahunan berdiri. Namun, ia mengherankan, di umur yang baru 10 tahun bangunnya sudah lapuk, sampai sebagian harus ambruk. "Sebab kalau sama pemborong lagi, khawatir kualitasnya seperi ini lagi. Insya Allah kami siap amanah dan memberikan yang terbaik terhadap kualitas bangunan," kata Agus. Sementara itu Korwilcamdik Cilamaya Wetan, Musahar Maksum meminta agar semua pihak tidak saling menyalahkan terkait robohnya gedung sekolah ini . Pihaknya menginginkan agar dikawal rehabilitasi sekolah ini yang sudah masuk prioritas pada bulan April sekaligus rehabilitasi juga oleh swakelola jadi aspek kualitas harus dikedepankan. "Tinggal dikawal konsultan dan pengerjaanya, nanti. Upayakan yang terbaik dan tahan lama, apalagi rencananya di swakelolakan," kata Musahar. Di tempat yang sama Camat Cilamaya Wetan, Basuki Rachmat, menginginkan agar gedung kelas yang ambruk bisa direhab hingga gedung yang tidak ambruk. Pasalnya, baik yang ambruk dan tidak, dibangun oleh pihak yang sama dan di tahun yang sama. Ia mengkhawatirkan, jika direhab sebagian, gedung yang tidak tersebntuh rehab pun ternyata rawan ambruk. "Saya sih ingin rehab total satu unit, tiga rombel karena kerusakannya satu hampuran dan saling keterkaitan. Yang jelas untuk menghindari ancaman keselamatan ada baiknya ruangan guru dan kepsek di pindah dulu," tukas dia. (cr1/mhs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: