Jaksa Harus Pelototi Jembatan 10 M, Perbaikan Jembatan Amblas KW 6 Jangan Main-Main

Jaksa Harus Pelototi Jembatan 10 M, Perbaikan Jembatan Amblas KW 6 Jangan Main-Main

KARAWANG - Perbaikan Jembatan amblas KW 6 yang nilai proyek pembangunanya menguras APBD hingga Rp 10 miliar harus terus dipelototi oleh penegak hukum. Jangan sampai ada upaya main-main untuk menekan ongkos tambahan perbaikan jembatan oleh kontraktor. Jembatan KW6, penghubung antarkecamatan di Kepuh, Kelurahan Karang Pawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, bernilai Rp10 miliar yang ambles, mulai diperbaiki. Namun banyak pihak yang meminta aparat penegak hukum terus memelototi proses perbaikan, agar kontraktor yang bertanggung jawab tidak memperbaikinya secara asal-asalan. “APH entah itu jaksa mau pun kepolisian harus tetap mengawasinya. Karena kan, diprdiksi kontraktor ini dengan kewajiban memperbaiki jembatan yang amblas hitung-hitungannya bakal rugi, nah APH harus memastikan dalam kondisi ancaman merugi sekalipun, hak masyarakat harus tetap tak diambil dalam hal ini perbaikan harus betul jangan setengah atau asal,â€ kata Direktur LBH Cakra, Hilman Tamimi. Hilman mengatakan, adanya beberapa desakan agar APH turun tangan, harus direspons oleh APH, seminmal-minimalnya dengan memberikan koder baik berupa pernyataan ke publik atau hal lain, yang menandakan APH dalam proses perbaikan jembatan amblas yang saat ini sedang berjalan, tetap memelototi pekerjaan itu. “Ini menurut saya penting, petama agar publik bisa mengapresiasi responsbiliti APH dengan cara mengetahui jika APH memang mengawasi, yang kedua kepercayaan masyarakat bahwa jembatan yang sedang diperbaiki benar-benar diperbaiki pun tumbuh,â€ kata Hilman. Di sisi lain, Hilman menyesalkan, sejauh ini jangkan aparat penegak hukum, pengawas dari dinas teknis dalam hal ini DPUPR Karawang pun sama sekali tidak mengeluarkan pernyataan ke publik bakal mengawasi dengan serius perbaikan amblasnya jembatan KW6. “Pengawas juga jadi masalah. Selama ini benar mengawasi apa cuman numpang ngopi sambil ongkang kaki? Setelah jembatan amblas pun sama sekali tidak muncul memberikan keterangan siap mengawasi dan bakal tegas jika ada yang tidka beres,â€ kata Hilman. Sementara itu, di lokasi terlihat satu unit alat berat untuk memperbaiki jembatan tersebut. Arus lalu lintas kendaraan, baik motor maupun mobil, dialihkan ke jembatan lama. Akibatnya, selama jembatan ditutup sejak bulan lalu sampai saat ini, arus lalu lintas di kawasan itu kerap macet, terutama pada pagi dan sore hari. Karman, pengendara motor mengatakan, masyarakat sangat berharap perbaikan jembatan segera selesai sehingga tak terjadi lagi kemacetan. "Satu-satunya harapan ya jembatan harus segera diperbaiki," kata Karman. Diketahui, amblesnya jembatan KW 6 senilai Rp10 miliar di Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang ditanggapi 'dingin' oleh sejumlah pejabat. Kepala Dinas PUPR dan para anggota DPRD Karawang mengatakan dengan kompak menyalahkan hujan sebagai penyebab kerusakan jembatan yang baru diresmikan itu. Tidak satupun pejabat di Kabupaten Karawang yang menjelaskan penyebab kerusakan terkait rendahnya kualitas kontruksi jembatan. Kepala Dinas PUPR Karawang Dedi Achdiat mengatakan, kerusakan jembatan karena faktor alam. Musim hujan dituding menjadi salah satu penyebab. Pasalnya air di bawah jembatan semakin kencang mengalir. Ditambah lagi, kata Dedi Achdiat, air sungai di bawah jembatan dikeruk sehingga air menjadi semakin deras. Akibatnya fondasi jembatan mengalami pergeseran. "Jadi fondasi paling bawah jembatan menjadi terangkat ke atas, akhirnya menjadi longsor," kata Dedi Achdiat. Namun Dedi menjamin semua kerusakan jembatan KW 6 akan menjadi tanggung jawab kontraktor pelaksana. Pihaknya sudah memanggil kontraktor jembatan dan menyanggupi menanggung semua biaya perbaikan. "Perbaikan akan memakan waktu sekitar 4-6 bulan ke depan. Selama perbaikan, jembatan ditutup," ujarnya. Anggota DPRD Karawang pun berpendapat sama bahwa amblesnya jembatan senilai Rp10 miliar itu karena faktor cuaca dan tingginya curah hujan. Ketua Komisi III DPRD Karawang Endang Sodikin yang memimpin rombongan mengatakan, mengatakan amblesnya jembatan karena diguyur hujan. Intensitas hujan yang tinggi tinggi menyebabkan dasar fondasi jembatan tergerus sebaba tepat di bawahnya merupakan aliran irigasi. Jembatan KW 6 di Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, rusak parah sehingga harus ditutup sejak awal Januari 2022. Padahal jembatan senilai Rp10 miliar itu belum satu bulan diresmikan oleh Bupati Karawang Cellica Nutrachadiana. Sekadar informasi, pembangunan jembatan KW6 dibangun dengan metode penganggaran multiyears atau lebih dari satu tahap dan dibangun berkelanjutan di tahun yang berbeda. Pada pengerjaan lanjutan tahap II, Jembatan KW 6 pengerjaanya dilaksanakan oleh CV. ARS JR SEJAHTERA dengan pagu anggaran yang terkoreksi sebesar Rp 2,1 miliar. Lalu ditahap awal, pembangunan jembatan ini memakan anggaran Rp 8,2 M. (bbs/mhs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: