Warga Ngadu ke Pemda: KCIC Jangan PHP Lagi

Warga Ngadu ke Pemda: KCIC Jangan PHP Lagi

PURWAKARTA- Pemerintah Kabupaten Purwakarta melakukan mediasi terhadap belasan keluarga Kampung Tegalnangklak, Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur yang terdampak pembangunan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dengan PT KCIC itu di lingkungan Pemkab Purwakarta, kemarin (12/10). Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta, Norman Nugraha mengatakan bahwa PT KCIC setuju untuk melakukan proses perbaikan rumah warga yang rusak karena adanya pengerjaan proyek kereta yang menghubungkan Jakarta-Bandung tersebut. "Mulai besok, Kamis (13/10) PT KCIC sudah memerintahkan langsung sub kontraktor PT Sinohydro untuk melakukan proses pengerjaan rumah warga," ujar Norman kepada wartawan usai mediasi di Pemkab Purwakarta, kemarin  (12/10). Adapun dalam proses pengerjaan perbaikan rumah yang dilakukan oleh PT Sinohydro, Norman mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pemantauan agar pengerjaannya sesuai dengan yang disepakati oleh warga. Selain itu ia mengatakan, warga yang terdampak nantinya yang akan menentukan dalam segi desain dan teknis lainnya sesuai dengan kerusakan yang terjadi pada bangunan rumahnya. "Soal lahan dan titik pembangunannya, nanti warga dan PT KCIC yang menentukan," ujar Norman. Namun untuk nominal ganti rugi, Norman mengaku tidak mengetahui secara detail karena tidak dibahas saat melakukan mediasi. Akan tetapi, Norman berharap, pembangunan rumah warga yang terdampak dari proyek PT KCIC ini bisa terealisasika dengan keinginan warga dan tidak terjadi masalah lainnya. "Kami akan awasi betul mengenai pembangunan rumah warga, kami akan dorong agar segera selesai dan itu sudah menjadi tanggungjawab PT KCIC," ucapnya. Sementara salah satu warga yang terdampak, Yeni (38) mengaku senang dengan keputusan pada hasil mediasi tersebut. Ia berharap perbaikan rumahnya bisa segera rampung agar bisa ditempati kembali. "Yah berharap sih bisa cepat rampung dan kuat, jadi engga asal diperbaiki aja. Selama ini kan kami ngontrak, jadi kangen lah bisa tinggal di rumah sendiri," ujar Yeni. Diberitakan sebelumnya, puluhan warga yang terdiri dari sebelas kepala keluarga menggelar aksi unjuk rasa dengan memblokade terowongan atau tunnel dua proyek KCIC pada Senin (10/10/2022) kemarin. Mereka melakukan aksi tersebut karena rumah miliknya rusak dan tak kunjung diperbaiki selama proses pembangun kereta cepat Jakarta-Bandung sejak 2019 lalu. (bbs/mhs)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: