PT TMMIN Kick Off Implementasi Sinkronisasi Kurikulum, 6 SMK Siap Lahirkan Lulusan Sesuai Kebutuhan Industri
KARAWANG - Enam SMK binaan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) siap melahirkan lulusan sesuai dengan kebutuhan industri. Hal ini menyusul telah dilakukannya kick of implementasi sinkronisasi kurikulum oleh PT TMMIN di kampus SMK Sunan Gunung Jati, Rabu (25/5). Pelaksanaan kick off implementasi sinkronisasi kurikulum dihadiri perwakilan PT TMMIN, Lia Suci Mulyawati, Wakil Direktur Akademik Komunitas Toyota Indonesia, Mursyid, perwakilan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV, Riesye Silvana, serta perwakilan enam SMK Binaan PT TMMIN yakni, SMK Sunan Gunung Jati, SMK Texar Karawang, SMK TI Muhammadiyah Cikampek, SMK Jayabeka 01 Karawang, SMK PGRI Cikampekb dan SMK Tri Asyifa Cikampek. Perwakilan PT TMMIN, Lia Suci Mulyawati mengatakan, proses sinkronisasi kurikulum yang berjalan cukup panjang akhirnya bisa dilaksanakan pada 2022. Ia menginginkan dengan adanya model kurikulum yang mengacu pada perkembangan industri, link and match dapat bergulir lebih cepat dan melahirkan lulusan siap pakai di perusahaan. "Implementasi kurikulum ini merupakan wujud komitmen kami dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Karawang agar bisa terserap langsung oleh Industri," ujar Lia, kepada KBE, Rabu (25/5). "Tidak hanya memberikan bantuan fasilitas, Toyota juga meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan-pelatihan serta diasesmen dan diberikan sertifikasi kepada guru-guru dari enam SMK yang menjadi sekolah binaan Toyota di Karawang," tambahnya. Wakil Direktur Akademi Komunitas Toyota Indonesia, Mursyid berpesan, sekalipun gap antara industri dan sekolah masih besar, pihak sekolah harus terus mencoba sedikit demi sedikit agar pendekatan itu bisa berhasil. Terbukti setelah diberikan penyediaan fasilitas-fasilitas training yang mengaplikasikan teknologi terkini Industri, peningkatan kompetensi peserta didik itu berhasil. "Memang tidak gampang seperti membelikan telapak tangan, tapi dengan semangat dari kepala sekolah serta guru guru yang sangat besar untuk mau mendekat ke dunia Industri, dari sebelas SMK binaan kita di Karawang, enam SMK memiliki peningkatan yang progresif. Semangat anak-anak juga tinggi dan kompetensi anak sudah kelihatan meningkatkan tadi, tinggal bagaimana ini dibuatkan secara massal dan banyak serta terjamin," kata Mursyid. Peningkatan pendidikan vokasi kepada SMK binaan, Sambung Mursyid, merupakan komitmen yang dilakukan oleh Toyota sebagai perusahaan yang berada di Karawang, agar dapat mencetak sumber daya manusia yang unggul dan banyak terserap oleh perusahaan. "Ini komitmen kita memang, kita sebagai pihak yang punya pabrik di Karawang, komitmen membantu pemerintahan Kabupaten Karawang untuk mencetak SDM unggul. Agar anak anak kita banyak masuk Industri makanya kita kuatkan budaya industrinya," ucapnya. Sementara itu, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat berharap, dengan adanya link and match antara pendidikan vokasi dan dunia industri yang sudah menyentuh sertifikat para guru dan bantuan fasilitas, dapat membuat peningkatan bagi para lulusan sekolah tersebut. "Harapan kami ke depan lebih banyak sekolah-sekolah khususnya di Kabupaten Karawang yang bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri seperti yang dilakukan PT TMMIN kepada enam sekolah, yang pada akhirnya lulusan SMK bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan Industri," harap Perwakilan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV, Riesye Silvana. Dalam rangka persiapan membuat kelas Industri yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Ia berpesan agar sekolah SMK se-kabupaten Karawang melakukan kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri sebagai upaya mempersiapkan kompetensi guru dan lulusan agar terserap oleh Industri-industri di Karawang. "Pemprov Jabar melalui Dinas Pendidikan sedang menyiapkan kelas Industri. Dengan masuknya Karawang ke dalam kawasan industri nasional, dihar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: