Gelar Kuliah Umum, Unsika Gandeng Profesor Asal Universitas Brawijaya, Komitmen Ciptakan Lulusan Berorientasi

Gelar Kuliah Umum, Unsika Gandeng Profesor Asal Universitas Brawijaya, Komitmen Ciptakan Lulusan Berorientasi

  KARAWANG - Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) gelar kuliah umum untuk para civitas akademika, dosen, mahasiswa internasional, dan mahasiswa reguler secara daring dan luring. Mengusung tema "Membangun Kompetensi Lulusan Perguruan Tinggi di Era Digital", Uniska menghadirkan profesor asal Universitas Brawijaya, Made Sudarma sebagai pembicara. Rektor Unsika Prof Dr. Sri Mulyani, Ak., CA., Asean CPA. dalam pidato pembukaan kegiatan kuliah umum menyampaikan bahwa untuk mencapai kompetensi lulusan di era digital diperlukan proses panjang. Proses panjang tersebut melibatkan sinergitas antara mahasiswa, para dosen, dan civitas akademika di Unsika. "Kompetensi lulusan di era digital ialah sebuah proses panjang yang melibatkan sinergitas civitas akademika, dosen, dan mahasiswa. Yang paling menentukan adalah porses pembelajaran mahasiswa, mari kita buat budaya proses pembelajaran dengan baik," terang Prof. Sri Mulyani, Rabu (28/9). Prof. Sri Mulyani juga mengingatkan perilaku kurang baik di masa lalu perlu diperbaiki secara perlahan-lahan. Rektor Unsika juga mengatakan para orang tua telah menitipkan anaknya untuk menjadi mahasiswa di Unsika dengan harapan yang besar. "Kita menjadi orang tua mereka, tugas kita menghasilkan lulusan baik, jangan ada lagi budaya yang kurang baik. Kita ini menempa para pemimpin untuk masa yang akan datang. Adik-adik mahasiswa hari ini nantinya memiliki tanggung jawab seorang pemimpin. Saya sebagai nakhoda Unsika, memohon bapak dan ibu dosen dan civitas akademika untuk turut berkontribusi pada proses pembelajaran mahasiswa," terang Prof. Sri Mulyani. Pada kegiatan kuliah umum tersebut Prof. Dr. Made Sudarma, SE. Ak. MM., mengingatkan para mahasiswa maupun civitas akademika di Unsika untuk melihat bahwa hakikat belajar di tingkat perguruan tinggi tidak hanya berfokus untuk mencerdaskan otak, tetapi mengintegrasikan olah pikir, rasa, dan juga jiwa. "Hakikat belajar itu bukan hanya mencerdaskan otak, tapi mengintegrasikan olah pikir, rasa, dan jiwa. Di pendidikan tinggi sekarang ini hanya belajar olah pikir. Terjadi degradasi, pendekatan holistik itu berproses. Belajar tak hanya untuk mencerdaskan, tetapi juga menyehatkan, menyegarkan, dan menyenangkan," terang Prof. Made Sudarma. Prof. Made Sudarma mengatakan rekan-rekan mahasiswa, perlu belajar baik untuk mengatur waktu dalam menghadapi era digital. "Dalam 24 jam itu, berapa untuk tidur, untuk menguatkan jiwa, bukan pendidikan tidak penting, pendidikan penting, tapi bukan segala-galanya. Setiap mau bertindak, harus kita sadari, seperti apa tindakan kita, bagaimana dampaknya kita bertindak begitu,â€ jelas Prof. Made. "Kadang-kadang kelemahan mahasiswa itu adalah soft skill, kita harus kreatif membangun suatu hal dalam diri. Sebagai seorang lulusan berkompeten perlu dapat menciptakan sesuatu. Tingkatkan penguasaan soft skill sedini mungkin. Serta bagaimana cara kita menghargai diri dan orang lain," tambah Prof. Made Sudarma. Profesor asal Universitas Brawijaya itu juga mengingatkan dalam era digital sekarang ini, baik mahasiswa maupun civitas akademika, atau manusia dalam keseluruhan tidak bisa mengubah dunia saat ini. "Kita semua sudah tidak bisa merubah dunia, era digital ini luar biasa. Tapi kita bisa mengubah diri sendiri untuk dapat melihat era digital. Para mahasiswa saat ini memiliki sisi masing-masing yang unik, namun jarang yang menyadari hal tersebut. Jangan menyia-nyiakan hidup yang singkat tetapi penuh makna ini," terang Prof. Made Sudarma. "Hidup ini singkat, jangan sia-siakan, ini maknanya sangat dalam. Jangan terpengaruh pandangan-pandangan luar. Jangan biarkan suara hati dicemari suara-suara dari luar," terang Prof.  Made Sudarma. Prof. Made Sudarma kemudian mengingatkan para mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan soft skill, serta pro aktif menghadapi dan terlibat dalam era dunia digital. Selain itu, para mahasiswa juga diharapkan dapat menikmati proses pembelajaran dalam hidup dengan terus berusaha memberikan yang terbaik. "Mahasiswa perlu belajar mengenai kesadaran diri. Baik secara pola pikir maupun tindakan mengenai sebab dan akibatnya. Serta mahasiswa harus bisa belajar dari mana pun,harus bisa adaptif, dan kreatif," terangnya. Prof. Dr. Made Sudarma berharap, Universitas Singaperbangsa Karawang di bawah pimpinan Rektor Prof Dr. Sri Mulyani agar dapat terus maju dan hebat di masa yang akan datang. (cr1/wyd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: