Adu Kuat, Ya di Ring Bukan di Jalanan

Adu Kuat, Ya di Ring Bukan di Jalanan

Karawang Fight Night (KFN) menjadi ajang pertarungan srta ajang unjuk kemampuan bela diri anak-anak muda di Karawang sehingga tak ada lagi pertarungan liar di jalanan. RIZKI ANDIKA, Karawang SEBANYAK 40 petarung dari berbagai latar belakang datang ke GO Panatayuda membawa pendukung yang membuat suasana makin seru, panas, tapi mengasyikan. Malam itu, Sabtu (17/9) merupakan season kedua Karawang Fight Night.  KETUA Pelaksana Karawang Fight Night (KFN), Fuad Bawazir (23) terangkan kegiatan KFN hadir untuk menunjukkan aktivitas seni bela diri muay thai di Karawang. "Ruang seni bela diri seperti ini dapat dimaksimalkan untuk meminimalisir keributan di jalanan seperti tawuran antar kelompok maupun individu," terang Fuad, Sabtu (17/9). KFN adalah nama agenda kegiatan yang mempertemukan antara dua petarung dengan konsensus untuk bertarung sesuai aturan. Baik petarung yang telah melatih diri pada pusat pelatihan seni bela diri maupun petarung tanpa latar belakang. Pertarungan tersebut juga didampingi oleh tim medis dan wasit, serta para panitia pendukung lainnya seperti pencatat skor dan ronde. Kegiatan KFN yang diikuti oleh 40 petarung berbagai latar belakang dengan total 20 pertandingan masing-masing 3 ronde. Pada kegiatan tersebut, Fuad mengatakan terdapat beragam kelas berat badan, mulai dari 45 kilo gram ampai dengan 115 kilo gram. . "Peserta semua dari Karawang, tapi nanti pasti akan ada peserta yang datang dari luar daerah, karena sekarang ini pun sudah mulai ramai dibicarakan publik di jagat media sosial," terang Fuad.   "Peserta KFN ini diseleksi, mulai dari berat badan, latar belakang, apakah ia aktif melatih diri di pusat seni bela diri atau tidak sama sekali, sampai pada penyaringan dan penyesuaian lawan berdasar pada persetujuan masing-masing peserta," terang Fuad. Fuad sebagai salah satu atlet seni bela diri muaythai berharap rekan-rekan remaja maupun dewasa yang memiliki keinginan untuk bertarung tanpa alasan lebih baik bergabung pusat belajar seni bela diri. "Saya berharap baik yang remaja maupun dewasa lebih baik bergabung pusat belajar seni bela diri agar penyaluran emosi dapat terarah dengan baik, daripada harus bertengkar di jalanan," terang Fuad. Fuad memandang pertarungan profesional dengan peraturan dan pendampingan tim medis dan wasit seperti apa yang dilakukan dalam kegiatan KFN jauh lebih aman dibanding dengan bertarung liar di jalanan yang penuh risiko. "KFN ini ada tim medis dan wasit, ada juga panitia yang siap membantu kesiapan petarung, misal seperti pelindung kepala. Kami sediakan agar pertandingan tetap berjalan dengan aman," terang Fuad.   Walau sempat berjalan penuh hambatan karena minim jejaring dan dukungan, Fuad berharap kini jejaring dan dukungan tersebut dapat hadir karena kegiatan KFN terbukti telah berjalan sukses sebanyak dua kali. "Karena minim jejaring dan dukungan, sempat ada hambatan, sekarang ini, karena saya ada target membuat kegiatan KFN Season 3, baik rekan-rekan UMKM maupun pihak ketiga lainnya dapat membangun kerja sama," terang Fuad. "Saya harap pemerintah bisa melihat jumlah para jagoan di karawang yang banyak, kan nanti ada pertandingan serupa di seperti di tingkat daerah, jangan beli pemain luar. Di Karawang ini banyak pemain jago. Kemudian masyarakat Karawang, daripada berantem gak jelas, mending mendaftarkan diri, nanti bisa berprestasi dan bikin keluarga bangga," tutup Fuad. Iwan Septiawan (24), salah satu peserta yang telah dua kali mengikuti kegiatan KFN mengatakan latihan di tempat seni bela diri jadi tersalurkan dengan baik. "Karena saya suka olah raga boxing dan gym, sekarang ini ada wadahnya untuk menyalurkan dan mengukur kemampuan dan capaian diri sendiri," terang Iwan (17/9). Iwan mengatakan ia telah menyiapkan diri berlatih dan fokus sejak sebulan lalu untuk mendapatkan kemenangan dalam pertandingan. "Saya tahu kegiatan ini langsung dari pelatih. Persiapan dari sebulan lalu, fokus latihan bareng-bareng dengan rekan-rekan lain satu tempat pelatihan di Makkay, itu semacam komunitas muay thay di Karawang," terang Iwan. Walaupun dalam pertandingan pertama ia mengalami kekalahan, Iwan mengaku tetap merasakan sensasi kesenangan luar biasa. "Sensasinya luar biasa seru. Alhamdulilah juga keluarga mendukung, pacar juga mendukung, mereka mendukung saya memperdalam muay thai, serta mengarahkan emosi di arena profesional," terang Iwan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: