Chintia Aristi Aprianti, Muralis Perempuan Buktikan Karya Jalanan Jadi Uang

Chintia Aristi Aprianti, Muralis Perempuan Buktikan Karya Jalanan Jadi Uang

PURWAKARTA – Sosok Chintia Aristi Aprianti yang akrab disapa Cea merupakan Muralis Perempuan asal Kabupaten Purwakarta. Berbagai kegiatan mural pernah diikuti oleh perempuan dengan perawakan tubuh kecil ini, seperti lomba di Tangerang, Purwakarta, Bandung hingga Solo. Mahasiswi STIE dr Khez Muttaqin itu memiliki pengalaman spesial saat sebelum memutuskan menjadi Muralis. Bahwa pada awalnya ia memang hobi melukis karena baginya itu sebagai suatu bentuk ekspresi diri. “Sejak kecil, aku udah iseng menggambar dan memang saya suka sama gambar. Namun perkenalan dengan dunia mural, baru pada usia 12 tahun,â€ kata Cea. Belajar soal mural, dara cantik itu mengaku, dilakukan secara otodidak. Ia pun sedang mempelajari ilustrasi digital dan menambah portofolio. “Cara menunjukkan apa yang aku lakukan adalah dalam bentuk karya. Mural itu bukan sekedar karya seni, tapi melalui mural kita juga bisa menyampaikan pesan-pesan seperti halnya protes sosial,â€ ungkap wanita kelahiran 1994 itu. Tren mural yang kian diminati, diakui Cea memang menjadi peluang bisnis. Hal ini pun menjadi angin segar bagi para muralis yang karyanya mulai dilirik dan dihargai. Bahkan, pemerintah pun memberikan dukungannya dengan memfasilitasi ruang publik untuk dipercayakan kepada para muralis menampilkan karyanya. “Apalagi tren mural saat ini tak hanya di jalanan, tapi sudah masuk ke café-café, perkantoran hingga dinding dalam rumah,â€ jelas Cea. Meski menerima jasa mural dan menggambar sesuai dengan tema yang dipesan, namun tak jarang dia pun menggambar apa yang tengah jadi kegundahan hatinya. Untuk yang soal harganya, Cea mematok harga berkisar Rp 300 ribu-500 ribu per meter. Soal tarif, dia berharap masyarakat tidak langsung bilang ‘wah mahal ya’. Ini merupakan karya seni yang memuat ide. “Kalau ada yang bilang, ini mahal, atau ini lebih murah dibandingkan muralis lainnya. Tiap muralis beda-beda, jadi menurutku ini harga yang patut ku terima dengan jasa melukis yang ku buat,â€ terangnya. Akan tetapi, dia meminta agar calon konsumen untuk tidak takut dahulu perihal harga. Karena dirinya pun bisa diajak bernegosiasi. “Soal harga tinggal ngobrol aja dulu, masih bisa nego lah,â€ pungkasnya. (san/rie/kbe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: