Depresi Ortu Cerai, Pemuda di Purwakarta Gantung Diri
PURWAKARTA – Seorang remaja berinisial RIH, warga Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri pada Jumat (23/9/2022), petang. Berdasarkan keterangan dari polisi, pemuda berusia 19 tahun itu nekad mengakhiri hidupnya, diduga depresi lantaran orang tua bercerai. Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain melalui Kapolsek Paswahan, AKP Ali Murtadho mengatakan korba pertama kali ditemukan oleh adiknya, pada Jumat, 23 September 2022, sekira pukul 23.00 WIB. Awalnya, saat itu adik melihat pintu rumah korban dalam keadaan terbuka. Karen curiga, kemudian adik korban masuk ke dalam rumah akan tetapi korban tidak ada di dalam rumah. “Kemudian adik korban mencari keberadaan kakaknya tersebut, setelah di panggil-panggil korban pun tidak menjawab,†jelas Ali, pada Sabtu (24/9/2022). Menurut Ali, adik mencari ke arah kandang ayam milik korban, pada saat di kandang ayam saksi melihat korban. Dengan posisi menggantung di pohon jambu dengan posisi leher terikat tambang plastik. “Adik korban yang kaget menyaksikan kakaknya dalam kondisi terbujur kaku yang tergantung di pohon jambu dengan seutas tali warna kuning, menggunakan baju kaos dan celana pendek berwarna merah, langsung memanggil keluarganya yang lain untuk memberitahukan kejadian tersebut,†ungkap Ali. Selanjutnya, warga melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek pasawahan dan personelnya langsung mendatangi lokasi kejadian. Korban nekat gantung diri dugaan sementara didapat lantaran depresi yang di akibatkan ke dua orang tuanya bercerai. “Berdasarkan keterangan warga sekitar, korban ini cenderung hidup menyendiri. Korban yang tidak memiliki pekerjaan yang tetap dan setiap ada permasalahan korban tidak pernah menceritakan nya kepada pihak keluarga. Bapak ibunya udah cerai mungkin namanya masalah hidup, udah nggak ada yang tahu juga. Mungkin karena masalah keluarga jadi depresi dan ambil jalan pintas,†jelasnya. Ali menambahkan, pihak keluarga sudah ikhlas menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan outopsi serta tidak akan menuntut kejadian tersebut kepada pihak manapun. “Keluarga juga diterima sebagai musibah, yasudah dikembalikan ke keluarga untuk dimakamkan,†ungkap Ali. Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental. (san/rie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: