Shirataki dari Umbi Porang, Benarkah Rendah Kalori dan Baik untuk Diet?

Shirataki dari Umbi Porang, Benarkah Rendah Kalori dan Baik untuk Diet?

PERNAHKAH Anda mendengar Shirataki?. Shirataki merupakan makanan yang sedang populer bagi mereka yang ingin menjalankan diet untuk menurunkan berat badan. Tahukah Anda shirataki terbuat dari apa? Pada umumnya Shirataki dapat terbuat dari umbi porang atau tanaman iles-iles (konnyaku). Dari mana sih Shirataki berasal? Shirataki merupakan salah satu makanan tradisional dari Negeri Sakura, yaitu Jepang. Di Jepang sendiri, Shirataki mempunyai nama lain, yaitu Ito-konyaku. Shirataki atau Ito-konyaku merupakan produk makanan yang terbuat dari konjac glukomanan. Dalam bahasa internasional, konyaku dikenal dengan nama konjac, sedangkan di Indonesia dikenal dengan nama umbi konyaku atau sering disebut umbi porang. Apa sih umbi porang itu? Umbi porang atau yang sering dikenal dengan nama iles-iles merupakan tanaman umbi-umbian dari spesies Amorphophallus muelleri. Umbi porang ini banyak tumbuh di negara-negara Asia Tenggara, seperti Jepang, China, dan salah satunya yaitu Indonesia. Di Indonesia, porang banyak tumbuh di hutan-hutan pulau Jawa sehingga sering dikenal sebagai “Jawa Mukago Konyakuâ€. Umbi porang ini merupakan tumbuhan semak herbal yang berumbi di dalam tanah dan sering tumbuh di kawasan hutan. Pohon umbi porang sendiri, memiliki morfologi seperti batang yang tegak, lunak dan halus, kemudian berwarna hijau dengan belang-belang hitam (totol-totol). Tinggi pohon porang juga dapat mencapai 1,5 meter dan tergantung pada umur serta kesuburan tanah. Bagian-bagian tanaman umbi porang, seperti daun, batang, atau umbinya dapat dimanfaatkan menjadi bahan makanan dan obat-obatan. Salah satu inovasi produk porang yaitu Shirataki, yang sering diproduksi dalam bentuk mie ataupun beras. Umbi porang yang merupakan bahan baku Shirataki ini kaya akan kandungan gizi, di antaranya glukomanan sebanyak 45%, protein sebanyak 9,7%, 16 jenis asam amino hingga 7,8%, 7 asam amino esensial hingga 2,5%, dan berbagai mineral lainnya seperti kalsium, fosfor, besi, zinc, mangan, tembaga, tinggi serat, dan rendah kalori. Glukomanan dalam umbi porang juga dapat mempengaruhi karakteristik kenyal produk shirataki, lho! Hal ini dapat terjadi karena glukomanan dapat berfungsi sebagai pengental dan pembentuk gel. Selain itu, kandungan glukomanan dalam umbi porang juga dapat dimanfaatkan pada berbagai industri pangan untuk membuat produk makanan. Contohnya adalah pengental produk sirup, bahan tambahan pada produk kue, roti, es krim, dan lain-lain. Kandungan serat yang tinggi di dalam umbi porang juga menjadi salah satu faktor Shirataki dikatakan sebagai produk makanan yang mengenyangkan dan rendah kalori. Faktor lain yang menyebabkan Shirataki dapat dikatakan sebagai makanan yang mengenyangkan yaitu karena kandungan glukomanan dalam umbi porang ini merupakan serat yang sangat kental dan dapat menyerap air hingga 50 kali beratnya dalam air. Hal ini membuat Shirataki dari umbi porang dapat mempertahankan rasa kenyang lebih lama. Shirataki dapat dikatakan sebagai makanan yang rendah kalori karena pada beras shirataki terkandung 10 kalori pada setiap 85,05 gram. Pada mie shirataki sendiri, sebanyak 100 gram mengandung 15 kalori. Itulah mengapa shirataki dapat digunakan sebagai alternatif makanan yang dapat menurunkan berat badan. Tahukah Anda? produk makanan yang terbuat dari umbi konyaku atau porang dianggap sebagai salah satu dari 10 makanan terbaik bagi kesehatan menurut World Health Organization, lho! Nah, setelah mengetahui kandungan dan manfaat yang terdapat di dalam Shirataki, tentunya Anda tidak sabar untuk mencobanya, bukan? Yuk kita hidup sehat dengan mempertimbangkan seberapa banyak kalori makanan yang akan kita konsumsi. Selain bermanfaat untuk menurunkan berat badan, Shirataki juga dapat bermanfaat untuk membantu menurunkan kadar gula darah, menurunkan kadar kolesterol, dan meringankan sembelit, lho! Maka dari itu, mari kita hidup sehat dan beralih mengkonsumsi Shirataki disertai dengan makanan sehat lainnya!. (*) Penulis : Jedi Riazi Malyana, Mahasiswa Teknologi Pangan, Unpad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: