Daun Kersen: Si Hijau Sumber Antioksidan untuk Meningkatkan Imun Tubuh di Masa Pandemi
SAAT ini, Pandemi Covid-19 masih menjadi permasalahan di Indonesia. Pandemi tersebut juga tidak dapat diprediksi waktu berakhirnya. Selain itu, kasus penyebaran dari virus Covid-19 berlangsung cepat dan mulai berkembang juga varian-varian baru. Hal tersebut mengharuskan kita untuk selalu menjaga daya tahan tubuh agar terhidar dari berbagai virus. Salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh adalah dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang kaya antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang dibutuhkan tubuh untuk menetralkan radikal bebas dan mencegah kerusakan yang timbul oleh radikal bebas terhadap sel normal, protein, lemak, lipoprotein, dan karbohidrat. Antioksidan dapat diperoleh secara sintesis atau alamiah pada berbagai bahan pangan yang kaya antioksidan. Terdapat banyak jenis antioksidan alami yang terdapat dalam bahan pangan, yaitu kelompok karotenoid, flavonoid, dan fenolik. Flavonoid memiliki fungsi sebagai antivirus, antihipertensi, antimikroba, antioksidan, merangsang pembentukan estrogen, dan mengobati gangguan fungsi hati. Bahan pangan yang mengandung jenis antioksidan tersebut diantaranya wortel, labu kuning, jeruk, telur, jagung, tomat, apel, brokoli, cacao, teh, dan kedelai. Selain itu, terdapat daun yang memiliki kandungan antioksidan seperti daun pada tumbuhan kersen. Kersen (Mutingia Calabura) adalah salah satu tumbuhan yang banyak ditemukan dan memiliki pohon yang rindang dengan batang berkayu dan bercabang. Tumbuhan kersen merupakan salah satu tumbuhan yang banyak digemari anak-anak dan dijadikan sebagai tempat untuk berteduh.Tumbuhan ini memiliki buah yang berbentuk bulat kecil dengan warna hijau saat masih muda dan berwarna merah saat sudah matang. Selain itu, buah dari tumbuhan kersen juga memliki rasa dan aroma yang manis serta termasuk dalam buah nonmusiman. Buah kersen memiliki banyak kandungan gizi, diantaranya air (77,36%), abu (5,65%), karbohidrat (72,15%), protein (8,29%), lemak (7,79%), serat kasar (5,93%), dan vitamin C (3,30 mg per 100 g) dengan energi total rendah. Bagian lain dari tumbuhan kersen adalah daun. Daun tumbuhan ini dapat dikatakan unik karena berbentuk tidak simetris dengan tepi daun bergerigi dan memiliki tulang menyirip. Selain itu, daun tumbuhan ini memiliki bulu halus dan daging daun seperti kertas. Tidak banyak yang tau bahwa daun dari tumbuhan kersen memiliki banyak kandungan gizi. Kandungan gizi yang terkandung dalam daun ini adalah air (77,8 g), protein (0,38 g), lemak (1,56 g), karbohidrat (17,9 g), serat (4,6 g), kalsium (124,6 g), fosfor (84 mg), dan kandungan vitamin (80,5 mg). Daun kersen juga mengandung beberapa senyawa, yaitu flavonoid, triterpenoid, polifenol, tanin, saponin, dan steroid. Kandungan daun kersen yang kaya akan antioksidan dan senyawa lainnya menunjukkan bahwa daun kersen dapat bermanfaat bagi tubuh kita. Daun kersen yang umumnya dibiarkan begitu saja dapat berkhasiat sebagai obat batuk, peluruh dahak, antitumor, dapat menghambat pertumbuhan mikroba seperti Crynebacterium diphteria, Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus epidermidis, sebagai antiseptik, dan mengatasi penyakit gula darah. Selain itu, daun kersen juga dapat membantu dalam menjaga daya tahan tubuh yang dibutuhkan kita agar tidak terserang virus atau berbagai macam penyakit. Pemanfaatan daun kersen dapat dilakukan dengan melalukan pengolahan pada daun kersen agar dapat dikonsumsi. Salah satu pengolahan yang dapat dilakukan adalah dengan pembuatan teh. Teh daun kersen ini bisa menjadi alternatif dari pengganti teh-teh jenis lainnya. Selain itu, daun kersen juga dapat diolah menjadi permen jelly atau makanan olahan lainnya. Pengolahan daun kersen tersebut dapat menambah daya tarik dan cita rasa produk sehingga kita dapat memperoleh khasiat dari produk yang kita konsumsi dengan cita rasa yang tetap enak di lidah. (*l Penulis : Ernisa Adha Nur’isma, Mahasiswi Prodi Teknologi Pangan S1 Universitas Padjadjaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: