Sudah Roboh, Baru Diperbaiki, Kabid Dikdas Disdikbud Karawang : Ada 54 SD Rawan Ambruk

Sudah Roboh, Baru Diperbaiki, Kabid Dikdas Disdikbud Karawang : Ada 54 SD Rawan Ambruk

METRO KARAWANG - Sekolah Dasar (SD) Rawagempol Kulon 1 di Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang yang roboh karena sudah termakan usia langsung ditinjau oleh Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Karawang, Yani Heryani. Ia diidampingi Korwilcamdik,  Muspika Cilamaya Wetan dan konsultan mengecek dua rombel yang sudah roboh. Yani pun menjanjikan akan segera membangun kembali lewat APBD Kabupaten Karawang tahun 2022 sekitar Rp 200 juta. “InsyaAllah tahun ini juga kami anggarkan melalui dana APBD Kabupaten Karawang, sesuai dengan program Pemda Karawang dalam rangka percepatan rehabilitasi gedung sekolah,â€ kata dia pada Kamis (16/02/2022). Yani menyebutkan ada 54 sekolah dasar yang rawan ambruk dan masuk prioritas rehabilitasi pada tahun ini. Selain itu, ia meminta kepala sekolah untuk lebih aktif mengusulkan lantaran program rehabilitasi sekolah bisa melalui dinas maupun pokir DPRD Karawang. Di mana, sekolah rusak di Kabupaten Karawang ini hampir merata di tiap kecamatan. "Insya Allah, kami tengah SK kan dulu. Seperti April sudah start pembangunan rehabilitasi di sejumlah sekolah yang prioritas. Khususnya Rawagempol Kulon 1, kami sampaikan bahwa proses pengerjaan akan dilakukan swadaya atau swakelola, " tukas dia. Diketahui sebelumnya, Kepala SDN Rawagempol Kulon, Tarim mengatakan, ambruknya gedung sekolah disaksikan oleh Korwilcamdik, Pengawas Pembina, serta sejumlah guru yang lain karena sedang dilangsungkan kegiatan KKG guru. “Iya lagi KKG. Waktur Korwilcamdik selesai sambutan, terdengar suara retakan keras hingga akhirnya ambruk bagian atap seketika. Ya yang pembinaan berhamburan keluar, â€ kata Tarim kemarin (15/2). Tiga rombel dulunya di huni kelas 4, 5 dan 6. Namun rombel tersebut sudah dua tahun tidak di pakai untuk kegiatan belajar dikarena sudah menghawatirkan kondisinya. Ketika pandemi, PTM dilangsungkan dengan menggunakan dua shift, namun ketika PTM suka ada siswa lalu lalang di gedung tersebutlah. Beruntungnya kata Tarim, tidak ada siswa guru maupun masyarakat yang melintas saat kejadian terjadi. “Hanya berdurasi 5 menitan, bangunan yang semula terdengar suara (kreket, kreket) itu langsung ambruk saat kita tengah pembinaan KKG,â€ ujarnya. Bangunan ini sebetulnya, sudah diajukan ke Disdikpora Karawang dan masuk dalam draf rehabilitasi tahun ini. Tim dari anggota DPRD pun sudah melakukan survei namun naas sebelum disentuh perbaikan sudah ambruk duluan. “Sementara kami diamkan, sambil menunggu arahan lebih lanjut terkait material yang ambruk di dua rombel ini,â€ pungkasnya. (cr1/hyt)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: