Kurangi Angka Kematian, Obat Covid-19 Buatan Merck Diklaim Efektif
BILA disetujui oleh otoritas AS, obat oral antivirus buatan Merck & Co akan menjadi obat pertama untuk Covid-19. Obat tersebut diklaim efektif mengurangi angka kematian atau rawat inap di rumah sakit bagi pasien yang berisiko sakit parah. Merck yang bermitra dengan Ridgeback Biotherapeutics sedang mencari otorisasi penggunaan darurat AS untuk obat Covid-19 sesegera mungkin. Obat ini juga siap diedarkan ke seluruh dunia. Pilihan pengobatan saat ini termasuk remdesivir antivirus infus Gilead Sciences Inc (GILD.O) dan deksametason steroid generik, hanya diberikan setelah pasien dirawat di rumah sakit. “Ini akan mengubah cara mengelola Covid-19,†kata Chief Executive Merck Robert Davis kepada Reuters. Pil oral akan memudahkan perawatan bagi pasien Covid-19. Saat ini obat tersebu sudah masuk tahap uji coba tahap III. Kabar baik itu membuat harga saham Merck naik hingga 9 persen. Begitu pula saham perusahaan farmasi lain yang mengembangkan obat oral serupa. Sebaliknya harga saham produsen vaksin seperti Moderna Inc. turun hingga lebih dari 10 persen. Sedangkan harga saham Pfizer turun kuran dari 1 persen. Selain Merck, Pfizer dan pembuat obat Swiss Roche Holding AG (ROG.S) juga berlomba mengembangkan pil antivirus yang mudah digunakan untuk COVID-19. Berdasarkan hasil studi Merck terhadap 775 pasien, obat ini mengurangi risiko sakit parah pada pasien covid-19. Sebanyak 7,3 persen dari mereka, diberi molnupiravir dua kali sehari selama lima hari dirawat di rumah sakit. Pasien yang diberi obat itu tak ada yang meninggal dalam 29 hari pengobatan. Sebaliknya pada pasien yang diberi pil plasebo, terdapat 8 kematian akibat covid-19. “Perawatan antivirus dapat dilakukan di rumah untuk pasien Covid-19, menjauhkan mereka dari rumah sakit,†ujar Wendy Holman, CEO Ridgeback, dalam sebuah pernyataan. (bbs/reuters/kbe)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: