Lewat Tengah Malam

Lewat Tengah Malam

--

Polisi mengejar David dan meringkusnya.

Lewat alat komunikasi polisi minta bantuan tenaga. Juga ambulans. Tenaga medis dari tim pemadam kebakaran pun tiba. Paul, pengusaha keuangan itu, dibawa ke rumah sakit umum Zuckerberg San Francisco. Ia harus menjalani operasi keretakan tempurung kepala. Juga untuk luka di tangan kanannya.

Di ambulans Paul mengatakan kepada polisi bahwa ia tidak kenal David. Hammer pemukul itu juga bukan milik keluarga. Berarti David yang membawanya ke rumah Paul. Itu juga terbukti dari isi tas yang ditinggalkan di dekat pintu. Masih ada satu hammer lagi di tas itu. Juga masih banyak zipper-nya. Ditemukan juga kartu bus kota.
Ketika dilakukan penggeledahan di rumah David ditemukan masih ada beberapa hammer sejenis, pedang, dan tidak ditemukan senjata api.
Dari hasil pemeriksaan terhadap David motif utamanya adalah politik. "Saya sakit hati atas kegilaan Washington dalam berbohong. Saya datang ke sini untuk bicara-bicara dengan istrinya," ujar David.
Rupanya tidak hanya itu. David juga akan menyekap Nancy. Termasuk akan meremukkandengkulnyi. Itu kalau dalam pembicaraan tersebut Nancy ia nilai berbohong.

David juga merencanakan akan meringkus Nancy dan membawanya ke Washington dalam keadaan terikat. Nancy akan dibawa ke gedung DPR untuk dipertontonkan: begitulah konsekuensi bagi politisi yang berbohong.

Bahwa Paul sampai terluka, kata David itu bukan tujuan aksinya. Ia tidak ingin melukai Paul. Ia tidak mengelak bahwa tindakannya masuk ke rumah Paul di waktu dini hari itu penuh risiko. Bahkan bisa disebut aksi bunuh diri.

Bahwa Paul sampai terluka itu salahnya Paul sendiri, katanya. Paul-lah, kata David, yang membuat situasi kian membuat dirinya terpaksa melakukan kekerasan itu.

Bahkan, katanya, rumah Nancy bukanlah satu-satunya target. David masih akan melakukan hal yang sama ke rumah seorang profesor di kota itu, tokoh-tokoh California dan tokoh-tokoh  nasional. Tentu yang dari Partai Demokrat. Atau yang membenci Presiden Trump.

David memang aneh. Mengapa ia tidak lari ketika Paul berhasil menelpon 911. Maka banyak rumor di medsos mereka sebenarnya sudah saling mengenal. Bahkan ada juga tuduhan jahat: mereka saling suka.

Tapi David menjelaskan: ia bukan pengkhianat yang takut tindakannya diketahui polisi. Ia membandingkan dirinya dengan para pendiri Amerika yang tidak takut melawan penjajah Inggris kala itu.

Nancy Pelosi memang jadi simbol kebencian kalangan konservatif. Terutama di kalangan pendukung Trump. Semua yang dilakukan Nancy dianggap kebohongan bagi orang seperti David.

Nancy-lah memang yang memelopori impeachment pada Presiden Trump. Ini sangat dibenci pendukung Trump.
Ada lagi. Ingat adegan tepuk tangan gaya Nancy? Yang dilakukan ketika Presiden Trump lewat di depannyi? Setelah Trump memberikan pidato panjang State of the Union di depan Kongres gabungan?

Adegan itu begitu menohok. Gaya tepuk tangan Nancy itu begitu ketus. Disertai ekspresi wajah yang masam. Tapi yang seperti itu tidak melanggar hukum di Amerika. Sedang memasuki rumah orang tanpa izin, lewat tengah malam pula, adalah kriminal.

David ditahan. Tanpa kemungkinan ada penjaminan. Tuduhan kriminal untuknya berlapis-lapis. Mulai dari percobaan pembunuhan, memasuki rumah orang tanpa izin, sampai melakukan kekerasan.
Hukuman bagi David bisa 10 tahun lebih.

David tidak mau mengaku bersalah. Ia merasa yang ia lakukan adalah benar. Demi negara. Maka proses peradilan akan dilakukan. Pasti seru.

Tapi giliran polisi memeriksa identitas David, semuanya buyar: David DePape ternyata bukan warga negara Amerika. Ia warga negara Kanada. Ia pendatang ilegal. Ia sudah lebih 20 tahun tinggal di California.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait