Begini Tanda Terakhir Hari Kiamat Kemunculan Api dari Yaman
ilustrasi kiamat-foto shutterstock-
di barat, dan di Jazirah Arab.
8. Lalu, yang terakhir api yang keluar dari Yaman yang akan menggiring manusia ke Padang Mahsyar." (HR Muslim)
BACA JUGA:Dihadapan Ratusan Kepsek, Cellica Sampaikan Ogah 'Denger' Kabar Sekolah Roboh di Karawang
Muhammad al-'Areifi menjelaskan, hadits di atas mengandung pengertian bahwa api tersebut tidak untuk membakar manusia. Tetapi hanya menggiring mereka ke Padang Mahsyar di tanah Syam. Api tersebut akan mengikuti apa yang dilakukan manusia.
"Apabila manusia berjalan, lalu lelah dan berhenti untuk beristirahat tidur siang, maka api tersebut pun ikut berhenti. Apabila manusia bangun dari tidur siangnya dan melanjutkan perjalanan, maka ia pun kembali menggiring mereka. Demikian pula ketika mereka bermalam," jelasnya seperti diterjemahkan oleh Zulfi Askar.
Hal ini turut disebutkan dalam Kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim karya Imam Ibnu Katsir. Ulama tafsir dan ahli hadits ini mengatakan, api itu akan menginap bersama manusia di malam hari dan tetap menyala saat mereka tidur di siang hari. Hal ini mengacu pada riwayat Ahmad, Muslim, dan para penyusun kitab-kitab Sunan.
Mahmud Al-Mishri Abu Ammar menerangkan dalam Kitab Rihlah Ila Ad-Dar Al-Akhirah, tatkala muncul api dari Yaman lalu menyebar luas ke seluruh penjuru bumi dan mengarah ke Padang Mahsyar, orang-orang yang digiring itu terbagi menjadi tiga rombongan.
Pertama, rombongan yang berbahagia, memakan makanan, berpakaian, dan berkendara. Kedua, rombongan yang sesekali berjalan dan sesekali berkendara di belakang satu unta.
Ketiga, rombongan yang digiring oleh api dan mengelilingi mereka dari belakangnya. Rombongan ini akan dibawa menuju Padang Mahsyar. Dikatakan, barang siapa yang ketinggalan di belakang, maka ia akan termakan api. Hal ini turut dijelaskan dalam Kitab an-Nihayah fi Al-Fitan wa Al-Malahim.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
"Manusia digiring melalui tiga cara: Orang yang senang, orang yang takut, dua orang berada dalam satu unta, tiga orang berada dalam satu unta, empat orang berada dalam satu unta, sepuluh orang berada dalam satu unta, dan sisanya digiring ke neraka. Ia ikut berbicara bersama mereka ketika mereka berbicara, diam bersama mereka ketika mereka diam, menatap pagi bersama mereka ketika mereka menatap pagi, dan menghadapi waktu sore mereka ketika mereka menghadapi waktu sore." (HR Bukhari dan Muslim)
Ada pendapat yang menyebut bahwa peristiwa ini terjadi setelah tiupan kebangkitan, yakni ketika manusia berhamburan keluar dari kuburnya usai malaikat Israfil meniup sangkakala yang kedua.
BACA JUGA:9 Proyek Pembangunan di Tasikmalaya Digarap Tahun 2023, Ada Proyek Termahal di Indonesia
Sementara itu, pendapat lain sebagaimana termuat dalam Risalah Ahlussunnah wal Jama'ah karya Hasyim Asy'ari, menyebut, api dari Yaman ini akan menggiring manusia ke sebuah tempat menjelang datangnya kiamat. Peristiwa ini terjadi menjelang ditiupnya sangkakala yang pertama dan pada waktu itu tinggalah orang-orang kafir.
Imam an-Nawawi dalam Muslim bi Syarh an-Nawawi turut menjelaskan, para ulama menyebut peristiwa ini terjadi pada hari terakhir dunia menjelang kiamat dan menjelang ditiupnya sangkakala. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Sisa mereka digiring oleh api, bermalam, berbicara, dan menatap pagi, serta menghadapi waktu sore bersama mereka."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: