Negara Asean Diajak Bersinergi Implementasikan Ekonomi Biru

Negara Asean Diajak Bersinergi Implementasikan Ekonomi Biru

Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak negara-negara ASEAN bersinergi menjaga kesehatan laut melalui--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID – Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak negara-negara ASEAN bersinergi menjaga kesehatan laut melalui pengelolaan berbasis ekonomi biru

KKP telah merancang lima program Ekonomi Biru yang siap diimplementasikan pada sektor kelautan dan perikanan nasional, yang diharapkan dapat menjadi referensi bagi negara-negara ASEAN.

"Indonesia tidak akan bisa menjaga lautan kita sendirian. Kami percaya Forum Ekonomi Biru ASEAN menjadi momentum memperkenalkan upaya-upaya nyata yang telah dilakukan Indonesia di forum regional ASEAN," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo, mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pada Forum Ekonomi Biru ASEAN di Belitung, Kamis.

BACA JUGA:Pengusaha Wajib Potong Pajak Natura Per 1 Juli 2023

Program prioritas berbasis ekonomi biru meliputi perluasan konservasi laut, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pembangunan budidaya laut, pesisir dan darat yang berkelanjutan, pengawasan dan pengendalian kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta pembersihan sampah plastik melalui gerakan partisipasi nelayan atau bulan cinta laut.

Selain mengutamakan kelestarian kesehatan lautan, kebijakan strategis Ekonomi Biru juga membuka peluang investasi, lapangan kerja dan pemerataan pertumbuhan ekonomi nasional untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah.

BACA JUGA:Polemik Al Zaytun Begini Sikap Negara Disampaikan Wapres

Melalui gagasan lima program Ekonomi Biru pada sektor kelautan dan perikanan, Indonesia diharapkannya dapat menjadi referensi dan kiblat bagi negara-negara ASEAN lainnya dalam pelaksanaan prinsip Blue Economy.

"Saya berharap Forum Ekonomi Biru ASEAN dapat memperkaya pandangan dan informasi dari berbagai negara ASEAN untuk implementasi Ekonomi Biru, khususnya untuk sektor kelautan dan perikanan," tambah Victor. 

BACA JUGA:Jadi Temuan BPK : Dinkes Jabar Sudah Kembalikan Kelebihan bayar Gaji dan Tunjangan Pegawai

Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kusdiantoro mengungkapkan bahwa wilayah pesisir dan lautan merupakan aset.

Ekosistem mangrove, lamun dan terumbu karang serta sumber daya ikan yang tersebar di lebih dari 17 ribu pulau memiliki nilai jasa ekosistem yang besar yang mendukung perekonomian negara dan mata pencaharian masyarakat pesisir. 

BACA JUGA:Rencana TPST di Desa Kertamukti Mendapat Penolakan, Jarak Terlalu Dekat dengan Pemukiman

Namun, aset tersebut berada di bawah tekanan dari praktik eksploitasi yang tidak berkelanjutan dan faktor eksternal lainnya seperti perubahan iklim. Populasi Indonesia saat ini mencapai 275,7 juta jiwa dan diproyeksikan meningkat sebesar 7,2% hingga mencapai 296 juta jiwa pada tahun 2030. Sebagian besar penduduk tinggal di wilayah pesisir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: