Dukung Investasi 'Emas Hijau' di Wakatobi KKP Persiapkan Skema Integrasi dari Hulu ke Hilir

Dukung Investasi 'Emas Hijau' di Wakatobi  KKP Persiapkan Skema Integrasi dari Hulu ke Hilir

Pemerintah melalui KKP akan memulai hilirisasi rumput laut di lima wilayah Indonesia --

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah mempersiapkan skema dukungan bagi investor untuk berinvestasi 'emas hijau' atau usaha rumput laut di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara

Dukungan yang akan diberikan diantaranya modelling usaha rumput laut dengan mengintegrasikan ekosistem dari hulu ke hilir, khusus terkait hilirisasi.

Hal itu mulai dari penanganan pasca panen yang baik, modernisasi pengeringan, packaging, pengaturan tata niaga, hingga penyediaan sarana dan prasarana pendukung lainnya, yang untuk saat ini diharapkan dapat menghasilkan rumput laut kering sesuai standar bahan baku industri. 

"Kami juga mendorong masuknya investasi industri pengolahan rumput laut di Kabupaten Wakatobi," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulis, Kamis (20/7/2023). 

 BACA JUGA:Lima Lokasi Ini Akan Jadi Pengembangan Budidaya Rumput Laut Indonesia

Budi memaparkan Kabupaten Wakatobi merupakan salah satu daerah penghasil rumput laut yang sangat potensial di Sulawesi Tenggara. Sebagai gambaran, pada tahun 2022, produksi rumput laut kering di daerah ini mencapai 3.951 ton. Adapun potensi lahan yang tersedia seluas 5.236 Ha dan tersebar di Pulau Wangi-Wangi, Kaledupa dan Tomia. 

“Indonesia bisa menjadi pemain rumput laut dunia yang handal, karenanya diperlukan sinergitas antar stakeholders untuk bergerak dan maju bersama," terangnya. 

 BACA JUGA:KKP Kenalkan Produk Olahan Rumput Laut di Pameran Food Ingredients Europe

Di tempat yang sama, Direktur Usaha dan Investasi Ditjen PDSPKP, Catur Sarwanto menegaskan Indonesia harus bisa menjadi “champion” untuk komoditas rumput laut.

Terlebih dengan makin berkembangnya inovasi dan teknologi, komoditas yang dijuluki "emas hijau perairan nusantara" ini dapat diolah menjadi beragam produk bernilai tambah serta memiliki nilai ekonomis tinggi. 

BACA JUGA:Rumput Laut, Si Superfood Abad 21

"Produk turunan rumput laut dapat menjadi bahan pangan dan non pangan, seperti pakan ternak/ikan, pupuk, kosmetik, dan juga farmasi," tutur Catur. 

Sementara Bupati Wakatobi, Haliana merinci jenis rumput laut yang menjadi unggulan di wilayahnya, yakni E. Cottonii dan E. Spinosum.

Dikatakannya, Wakatobi juga memiliki infrastruktur dasar untuk dibangunnya modelling usaha rumput laut, seperti ketersediaan daya listrik, air bersih, akses jalan, dan 2 pelabuhan laut yakni Pelabuhan Panggulubelo dan Pelabuhan Wanci.  Selain itu, terdapat Bandar Udara Matohara yang bisa menjadi akses bagi para pelaku usaha di Wakatobi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: