Dinkes Jawa Barat: Kota Bandung Penyumbang Kasus DBD Tertinggi di Jabar

Dinkes Jawa Barat: Kota Bandung Penyumbang Kasus DBD Tertinggi di Jabar

Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/flubydust).--

Jabar, Disway.id- Wabah demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Jawa barat Sejak Januari hingga Juni 2023, ditemukan 7.512 kasus DBD di seluruh wilayah di Jabar.
Berdasarkan data yang diterima disway.id dari Dinas Kesehatan Jabar, 7.512 kasus DBD tersebut juga mengakibatkan 49 masyarakat meninggal dunia.

"Pada tahun 2023 kasus DBD kumulatif dari bulan Januari sampai dengan Juni tercatat sebanyak 7.512 kasus dengan 49 kematian akibat DBD," tulis keterangan Dinkes Jabar seperti dikutip Rabu (26/7/2023).

Data itu juga mengungkap jika Kota Bandung menjadi daerah paling banyak ditemukan kasus DBD. Ibu kota Jawa Barat ini ada di urutan pertama dengan 1.021 kasus. Sedangkan Kota Banjar ada di urutan terbawah dengan 20 kasus.

BACA JUGA:DBD Mengintai, Warga Diimbau Untuk Tetap WaspadaÂ

Sedangkan untuk angka kematian, Kota Bandung, Karawang, Kuningan dan Garut menjadi penyumbang terbanyak dengan masing-masing 4 kasus kematian akibat DBD.

"Kasus paling tinggi terdapat di Kota Bandung sebanyak 1.021 kasus, kemudian Kota Bekasi sebanyak 699 kasus dan Kab Sumedang 558 kasus. Kasus kematian paling tinggi terdapat di Kota Bandung, Kab Karawang, Kab Kuningan, kab Garut masing-masing sebanyak 4 kematian," jelas keterangan itu.

Saat dikonfirmasi, Plt Kepala Dinas Kesehatan Jabar Vini Adiani menerangkan, tingginya kasus DBD saat ini membuat Dinas Kesehatan ingin masyarakat untuk menggalakkan kembali program 3M Plus untuk memberantas nyamuk penyebab DBD.

BACA JUGA:Waspada!, DBD Menyerang di Saat Musim Hujan, Berikut Ciri-ciri Gejalanya

"Bahwa gerakan 3M plus itu untuk menutup, memberikan, serta untuk menggunakan kembali benda-benda yang menjadi sampah yang kemudian bisa digunakan kembali, itu selalu digerakkan," kata Vini saat diwawancarai, Rabu (26/7/2023).

Selain itu, dirinya juga meminta petugas (juru pemantau jentik) untuk lebih aktif. Surat edaran kepada pemerintah kabupaten/kota kata Vini juga telah disebar akan waspada akan DBD mulai ditingkatkan.

"Juga untuk para petugas Jumantik, untuk pemantau jentik itu diharapkan lebih aktif lagi sebetulnya. Dan memang dalam hal ini kami di Pemprov Jawa Barat memberikan surat edaran sejak dua bulan yang lalu untuk antisipasi," jelasnya.

BACA JUGA:DBD di Kota Bekasi Tembus 2.035 Kasus, Meninggal 12 jiwa

"Surat edaran kepada kabupaten/kota untuk mengantisipasi adanya kemungkinan penyakit tersebut. Sehingga diharapkan angka kematian dari DBD ikut menurun dengan antisipasi tersebut," tutup Vini.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: