Tiga Jenis Burung Langka Ini Ditemukan di Sanggabuana Karawang

"Masyarakat yang menjaga sarang burung ini beasal dari desa-desa sekitaran Sanggabuana yang masuk wilayah Bogor, Cianjur, Karawang, dan Purwakarta," imbuhnya. 

Sementara itu, Lukman dan Nurman, warga desa Mekarbuana yang berprofesi sebagai pencari madu hutan sekarang mendapat manfaat dari menjaga sarang burung di hutan. Mereka memandu fotografer kehidupan liar alam hutan dan mendapat upah Rp 500.000,-.

Hasil yang diterima sebagai guide dan porter itu tidak hanya sekali diterima mereka. Jika ada yang mengadopsi sarang yang ditemukan dan dijaganya, maka mereka berdua akan mendapat bayaran lagi. 

“Penghaailannya lebih besar daripada jualan anak burung yang diambil dari hutan,” ucap Nurman. 

Deby berharap pola menjaga sarang dan membuka peluang adopsi sarang ini bisa ditiru oleh masyarakat lain di sekitar hutan Sanggabuana.

"Selain penghasilannya lebih besar, mereka bisa terhindar dari jerat hukum. Pedagang satwa liar dilindungi di Bogor pernah kami laporkan ke Polres dan sekarang sudah dipidana penjara 2 tahun dan denda 10 juta," pungkasnya. ***

Sumber: