Keutamaan Shalat Terawih Berdasarkan Jumlah Rakaatnya di Bulan Ramadhan ?

Keutamaan Shalat Terawih Berdasarkan Jumlah Rakaatnya di Bulan Ramadhan ?

Keutamaan Shalat Terawih -Keutamaan Shalat Terawih -Ruang.Info

 

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Ibadah salat sunnah Tarawih umumnya dilakukan oleh umat Muslim selama bulan Ramadan, namun terdapat variasi dalam jumlah rakaat yang dilaksanakan antara satu individu dengan yang lainnya. Beberapa melakukan 11 rakaat, termasuk salat witir di dalamnya, sementara yang lainnya melakukan 23 rakaat, juga termasuk witir.

Pengertian Sholat Tarawih

Sebelum membahas perbedaan jumlah rakaat dalam sholat Tarawih, penting untuk memahami pengertian dari ibadah ini. Tarawih adalah salah satu bentuk ibadah salat yang dilakukan oleh umat Islam pada bulan Ramadan setelah salat Isya dan sebelum salat Subuh. Biasanya dilakukan secara berjamaah, mengikuti praktik yang dilakukan oleh Umar bin Al Khattab dan para sahabat, dan biasanya berlangsung selama sekitar 1 atau 2 jam tergantung pada jumlah rakaat yang dipilih.

Hukum Sholat Tarawih

Secara hukum, salat Tarawih termasuk dalam kategori salat sunnah malam hari dan dilakukan pada bulan Ramadan. Jumlah rakaat yang umum dilaksanakan adalah 8 atau 20 rakaat (tanpa witir), dengan setiap rakaat terdiri dari dua sujud dan satu ruku. Tarawih pada dasarnya adalah salat sunnah yang tidak diwajibkan, tetapi sangat dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Ramadan. Para ulama dari mazhab Hanafi, Hanbali, dan Maliki sepakat bahwa hukum salat Tarawih adalah sunnah mu'akkad (sangat dianjurkan).

Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata,

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَغِّبُ فِي قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ، فَيَقُولُ: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam memberikan motivasi untuk mengerjakan salat pada malam Ramadan tanpa mewajibkannya kepada para sahabat.

Beliau bersabda, 'Barang siapa yang mendirikan salat malam di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu',” (HR. Muslim No. 759).

Ibadah salat Tarawih bertujuan untuk menghidupkan malam-malam di bulan Ramadan.

Selain itu, dengan melaksanakannya dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta menambah pahala dan menghapus dosa-dosa.

Keutamaan Salat Tarawih

Bukan hanya sebatas salat sunah saja, tetapi salat Tarawih memiliki banyak keutamaan.

Mengutip dari ebsite NU Online, Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ  (متفق عليه)

Artinya: “Barang siapa melakukan salat (Tarawih) pada Ramadan dengan iman dan ikhlas (karena Allah ta’âlâ), maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘Alaih).

Jika melihat arti dari potongan hadis di atas, maka keutamaan salat Tarawih yang paling utama adalah diampuni semua dosa yang telah lalu.

Keutamaan salat Tarawih yang selanjutnya adalah jika menjalankan salat ini maka umat Muslim akan mendapatkan pahala beribadah satu malam penuh.

Keutamaan kedua ini dijelaskan dalam hadis riwayat at-Tirmdzi, Ibnu Majah dan an-Nasa’i:

مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ، كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ

Artinya: “Barang siapa salat Tarawih bersama imam sampai selesai, maka untuknya dicatat seperti beribadah semalam.”

Jumlah Rakaat Sholat Tarawih

Perbedaan jumlah rakaat dalam sholat Tarawih pada bulan Ramadan mungkin sudah tidak asing bagi Kamu. Beberapa orang melaksanakan 8 rakaat yang kemudian diikuti oleh witir 3 rakaat, sehingga totalnya menjadi 11 rakaat. Sedangkan yang lainnya melaksanakan 20 rakaat yang diakhiri dengan witir 3 rakaat, sehingga total pelaksanaannya menjadi 23 rakaat. Perbedaan ini timbul karena berbagai pendapat ulama mengenai bagaimana menafsirkan atsar Umar bin Khattab.

Tidak ada batasan yang jelas terkait jumlah rakaat dalam salat Tarawih, sebagaimana disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW yang menyatakan, "Salat malam itu dua rakaat-dua rakaat. Jika salah seorang di antara kalian takut masuk waktu Subuh, maka kerjakanlah satu rakaat. Dengan demikian, kalian telah menutup salat tadi dengan witir" (HR. Bukhari no. 990 dan Muslim no. 749, dari Ibnu ‘Umar).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sholat tarawih