4 Poin Prioritas Penanganan Bencana Tanah Longsor Tana Toraja

4 Poin Prioritas Penanganan Bencana Tanah Longsor Tana Toraja

ilustrasi gambar, Tanah Longsor di Tana Toraja--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rustian bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy tiba di Kabupaten Tana Toraja pada Jumat (19/4). 

Agenda kunjungan kerja diawali dengan tinjauan ke lokasi longsor di Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja. Rombongan yang terdiri dari Sekretaris Utama BNPB, Menko PMK, Deputi Penanganan Darurat BNPB, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko PMK, dan Plt. Deputi Bidang Kebudayaan Kemenko PMK melihat secara langsung titik longsor yang menyebabkan korban jiwa sebanyak 20 orang meninggal dan kerugian materil sedikitnya enam unit rumah rusak berat tertimbun material longsor. 

Selain meninjau langsung lokasi terdampak longsor, rombongan Menko PMK dan Sestama BNPB berkesempatan untuk melawat sembilan anggota keluarga yang meninggal dunia dalan serta memberikan santunan kepada keluarga korban. 

Perwakilan keluarga korban menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh pemerintah kepada para warga terdampak longsor di Kecamatan Makale.

BACA JUGA:Selama Libur Lebaran, Volume Sampah di Kabupaten Karawang Melejit hingga 300 Ton per Hari

"Kami merasakan kehadiran negara saat kami tertimpa musibah. Sejak hari pertama musibah longsor ini banyak sekali dari pemerintah dan pemerintah daerah yang datang memberikan bantuan", kata Pendeta mewakili keluarga dan masyarakat Manggau.

Empat Arahan Penanganan Bencana

Di lokasi terdampak longsor, Menko PMK dan Sestama BNPB juga menyempatkan diri berbincang dengan warga terdampak. Mereka mencatat beberapa keluhan warga seperti rusaknya infrastruktur jembatan yang menyebabkan anak-anak harus berjalan cukup jauh untuk mencapai sekolah, akses jalan yang rusak membuat warga kesulitan ketika akan menjual sayur hasil pertanian, serta rumah yang rusak membuat warga harus tinggal di pengungsian sementara.

Dalam Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Longsor yang dilaksanakan di Rumah Jabatan Bupati Tana Toraja, Menko PMK menyampaikan empat arahan penanganan bencana longsor ini.

BACA JUGA:Anggota DPRD Ade Kunang Resmi Mendaftar Sebagai Calon Bupati Bekasi

Arahan pertama terkait dengan perbaikan jembatan penghubung dua desa yang rusak agar segera dibuatkan jembatan darurat. Hal ini guna memudahkan mobilisasi warga terutama bagi anak sekolah. 

"Kalau bisa dalam satu-dua hari ini bisa selesai jembatan daruratnya. Pembangunannya dipimpin oleh Dandim, kerahkan satuan, untuk pembiayaannya dibantu oleh BNPB", terang Muhadjir. 

Kedua, perbaikan jembatan permanen. Instruksi Menko PMK kepada Bupati Tana Toraja agar segera menginventarisir aset jalan yang rusak. Hal ini guna efektifitas pembiayaan pembangunan.

Ketiga, terkait rumah warga yang terdampak serta rumah warga yang memiliki risiko longsor. Menko PMK mewanti-wanti agar segera disedikan hunian sementara bagi warga hingga kepastian relokasi dan pembangunan hunian tetap selesai dilaksanakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: