Kenali Kebutuhan ASI pada Bayi Sesuai dengan Fase Tumbuh Kembangnya
Kebutuhan ASI pada Bayi Sesuai fase Tumbuh Kembang-(Foto/pampers.co.uk)-
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Banyak Moms yang mungkin bertanya-tanya, termasuk Moms sendiri: berapa banyak kebutuhan ASI untuk bayi?
Tidak dapat disangkal bahwa ASI, atau Air Susu Ibu, merupakan sumber nutrisi terbaik bagi bayi, terutama pada usia 0-6 bulan.
Panduan terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama tanpa penambahan makanan atau minuman lain.
Hal ini dikarenakan nutrisi yang terkandung dalam ASI telah terbukti mampu memenuhi kebutuhan bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya.
ASI mengandung vitamin, protein, dan lemak dalam proporsi yang hampir sempurna, menjadikannya pilihan yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Oleh karena itu, tidak ada substansi lain yang dapat menggantikan peran penting ASI, terutama pada periode krusial 0-6 bulan pertama kehidupan bayi.
Lalu berapa kebutuhan ASI pada bayi sesuai dengan fase tumbuh kembangnya?
Kebutuhan ASI pada Bayi
Memulai proses menyusui dalam satu jam pertama atau lebih setelah kelahiran bayi membantu menyediakan kolostrum yang sangat berharga sejak kali pertama bayi menyusu.
Kolostrum, yang merupakan bentuk awal dari ASI yang kental, memiliki peran penting dalam membangun sistem kekebalan tubuh bayi karena mengandung banyak antibodi.
1. Fase Inisiasi
Pada lima hari pertama setelah kelahiran, tubuh Moms dan bayi sedang belajar untuk memproduksi dan menyusu ASI dalam jumlah yang memadai. Di dalam fase ini, persiapan terhadap perjalanan menyusui harus dilakukan, namun Moms sebaiknya tidak mengharapkan bahwa pasokan ASI akan melimpah seketika.
Menurut Kids Health, bayi baru lahir perlu menyusu sebanyak 8-12 kali sehari selama kurang lebih bulan pertama kehidupannya. Frekuensi menyusui ini lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula, karena ASI lebih mudah dicerna.
Hal ini berarti bahwa ASI bergerak lebih cepat melalui sistem pencernaan bayi, membuatnya merasa lapar lebih sering. Pada kenyataannya, perut bayi pada hari pertama kehidupannya hanya seukuran buah ceri dan hanya mampu menampung sekitar 5-7 ml atau 1-1 ½ sendok teh ASI setiap kali menyusu.
Jangan khawatir, penurunan berat badan bayi setelah lahir adalah hal yang normal.
Ini adalah keadaan yang umum, tetapi dokter dan perawat akan melakukan pemantauan yang teliti terhadap bayi Moms untuk memastikan kesehatan mereka tetap terjaga.
Pada hari ketiga, perut bayi yang baru lahir akan mulai berkembang dan mencapai ukuran seukuran kenari.
Ini berarti bahwa kebutuhan ASI bayi akan meningkat secara signifikan dalam waktu yang relatif singkat.
Saat ini, perut bayi mampu menampung sekitar 22-27 ml atau ¾-1 ons ASI setiap kali menyusu.
Memberi makan Si Kecil sebanyak 8-10 kali sehari selama minggu pertama setelah lahir akan membantu meningkatkan pasokan ASI dengan cara yang sehat dan memadai untuk kebutuhan masa depan.
Beberapa Moms mungkin memilih untuk menyusui setiap 90 menit, sementara yang lain mungkin memberikan jeda antara 2 atau 3 jam di antara setiap sesi menyusui.
Namun, penting untuk Moms ingat bahwa jeda waktu antara sesi menyusui untuk bayi yang baru lahir tidak seharusnya lebih dari sekitar 4 jam atau bahkan semalaman.
2. Fase Aktivasi Sekretori (Pembangunan)
Fase ini terjadi ketika tubuh beralih dari produksi kolostrum ke pengeluaran ASI yang lebih matang untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Walaupun waktu peralihan ini bervariasi untuk setiap ibu, umumnya terjadi dalam rentang 24-120 jam setelah proses kelahiran. Namun, beberapa ibu mungkin membutuhkan waktu lebih lama.
Dalam situasi seperti ini, Moms sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau perawat untuk memastikan bahwa bayi baru lahir menerima jumlah nutrisi yang cukup hingga volume ASI meningkat.
Seringkali, pada akhir minggu pertama, ibu-ibu dapat memproduksi sekitar 500 mL atau 16 ½ ons susu dalam periode 24 jam.
Pada sekitar minggu pertama juga, perut bayi akan tumbuh seukuran buah aprikot dan dapat menampung sekitar 45-60 mL atau 1 ½-2 ons susu.
Ketika mencapai usia sekitar 2 minggu, bayi umumnya akan pulih ke berat badan yang normal dan menghasilkan setidaknya 6 popok basah karena buang air besar setiap 24 jam.
Pada tahap ini, perut bayi juga akan membesar seukuran telur dan dapat menampung antara 80-150 mL atau 2 ½-5 ons susu per sesi menyusui.
Dalam bulan pertama, bayi Moms kemungkinan akan mengalami penambahan berat badan sekitar 4-7 ons per minggu.
3. Fase Pemeliharaan
Pada minggu keempat, Si Kecil mulai diperkenalkan dengan MPASI seiring berjalannya usia hingga mencapai 6 bulan.
Sementara itu, asupan ASI Moms tetap stabil asalkan Moms terus menyusui dan melakukan pemompaan secara teratur.
Pada tahap ini, produksi ASI Moms mungkin akan mengalami penurunan bertahap kecuali Moms memilih untuk memompa ASI untuk keperluan penyimpanan.
Perkiraan penambahan berat badan bayi sekitar 4-7 ons per minggu masih berlaku selama 6 bulan pertama.
Selama rentang usia 3-6 bulan, pertumbuhan bayi akan berlangsung dengan kecepatan yang lebih lambat.
Pada bayi yang menyusu langsung, menilai kebutuhan ASI bayi bisa menjadi tugas yang sulit, terutama pada Si Kecil yang mendapatkan ASI yang sudah dipompa (ASIP).
Menurut hasil penelitian, kebutuhan ASI bayi sekitar 750 ml per hari (25 oz), dengan rata-rata asupan antara 570-900 ml per hari.
Pada bulan pertama, frekuensi menyusui ASI berkisar antara 8-12 kali per hari, dan setelah berusia 1-2 bulan, frekuensinya cenderung menurun menjadi 7-9 kali per hari.
Moms tidak perlu memaksa Si Kecil untuk menghabiskan isi botol ASIP atau menghentikannya ketika sedang menyusu. Terkadang, tindakan memaksa ini dapat membuat Si Kecil tetap lapar.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: