Terdeteksi Usai Pecahkan Kaca Mobil Pakai Helm, Pengantar Jenazah Anarkis Ditangkap
LELAKI bernama Yaya (18) tak berkutik. Dia disekap dan kedua tangannya diikat saat ditangkap Jatanras Polrestabes Makassar. Yaya harus berurusan dengan aparat kepolisian karena telah melakukan pengrusakan terhadap sebuah mobil, bersama puluhan pengantar jenazah lain di Jalan Perintis Kemerdekaan, pada Rabu (1/9/2021) lalu. Korban yang tak terima, akhirnya melapor dan Yaya ditangkap tanpa perlawanan sedikit pun. Penangkapan berlangsung di sebuah rumah di Kecamatan Tamalanrea, Makassar. Kasubdit 2 Jatanras Polrestabes Makassar, Ipda Nasrullah, mengatakan, selain pelaku, pihaknya juga menyita satu unit sepeda motor dan helm milik pelaku yang ia pakai saat merusak mobil korban. “Kami menyimpulkan sementara bahwa pelaku yang melakukan pengrusakan berjumlah satu orang yang lain merupakan saksi,†katanya, Sabtu (4/9/2021). Motif penyerangan sendiri, lanjut Nasrullah, diduga akibat pelaku tersinggung dengan ucapan korban yang berusaha menepi saat pelaku Yaya bersama rombongan pengantar jenazah itu melintas. “Motifnya sementara kami simpulkan diduga ketersinggungan antara korban dan pengantar jenazah. Dari keterangan pelaku, ia mengaku tidak ada hubungan keluarga dengan almarhum,†tambah Nasrullah. “Barang bukti yang kami amankan satu unit sepeda motor yang digunakan untuk melakukan aksinya dan satu helm yang diduga digunakan untuk melakukan pengrusakan ke mobil tersebut,†sambung perwira polisi satu balok ini. Saat ini, pelaku Yaya bersama barang bukti miliknya ditahan di Mapolrestabes Makassar untuk proses hukum lebih lanjut. Sebelumnya diberitakan, kebrutalan kawanan pengantar jenazah itu terjadi di depan salah satu hotel yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Rabu (1/9/2021) pukul 10.30 WITA lalu. Korbannya adalah seorang pekerja proyek bangunan, bernama Arnis Tauviq Arsyad (39). Dia warga asal Jalan Abu Bakar Lambogo, Blok D, Makassar. Dia menceritakan, awalnya Arnis dalam perjalanan menuju tempat kerjanya di Kabupaten Maros menggunakan mobil putih miliknya. Dari arah belakang, rombongan pengantar jenazah itu pun datang seolah perjalanannya terganggu oleh mobil milik Tauviq, dan mulai memukul mobil miliknya dengan sebatang bambu. “Jumlahnya mereka tidak sampai 10 orang. Tapi banyak. Mereka pun memukul mobil saya pakai bambu dan ada yang naik dan injak mobil saya hingga rusak di kaca dan spion,†kata Tauviq, kepada jurnalis Fajar.co.id. “Saya tidak terima dengan kejadian ini. Tadi sempat saya kira sudah mau mati karena saya dikeroyok. Saya terus berdoa dalam mobil dan alhamdulillah, mereka pergi dan saya tidak terluka. Tapi saya sudah melapor ke polisi,†sambung Tauviq, saat wawancara via telepon. (bbs/kbe/fjr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: