Penting Bagi Anak, Mengenal 5 Fase Psikoseksual pada Anak yang Harus Orang Tua Ketahui!

Penting Bagi Anak, Mengenal 5 Fase Psikoseksual pada Anak yang Harus Orang Tua Ketahui!

Fase Psikoseksual pada Anak-(Unsplash/Ben Griffiths)-

KARAWANGBEKASI.DISWAAY.ID - Anak adalah calon manusia dewasa yang tubuhnya sedang dipersiapkan untuk mencapai kematangan. Pada tahap dewasa, manusia akan mengalami kematangan seksual. Untuk mencapai tahap ini, perkembangan anak-anak melalui beberapa fase.

Menurut psikoanalis terkenal Sigmund Freud, perkembangan psikoseksual anak adalah serangkaian tahap yang dimulai sejak bayi untuk memahami dan menjelaskan perilaku emosional dan mental.

 

Setiap tahap perkembangan psikoseksual anak dikaitkan dengan bagian tubuh tertentu atau zona sensitif seksual, yang menjadi sumber kesenangan dan konflik pada tiap tahapannya.

Apa saja fase psikoseksual pada anak tersebut? Yuk cari tahu!

Fase Psikoseksual pada Anak

1. Fase Oral

Fase oral terjadi pada bayi baru lahir hingga usia satu tahun. Selama fase ini, mulut adalah sumber utama kesenangan anak. Selain makan dan menyusu, anak akan terus memainkan mulutnya dengan jari atau memasukkan berbagai benda ke dalam mulutnya.

2. Fase Anal

Fase anal terjadi saat anak berusia satu hingga tiga tahun. Pada fase ini, Freud percaya bahwa fokus utama kesenangan anak adalah pada daerah anus, di mana anak mulai memahami kapan ia akan buang air besar.

Keberhasilan pada tahap ini bergantung pada cara Moms dan Dads melakukan pendekatan toilet training.

3. Fase Phallic

Di antara lima fase psikoseksual, orang tua sering khawatir saat anak memasuki fase phallic. Pada fase ini, anak mulai merasakan sensasi seksual di kelaminnya untuk pertama kalinya.

Si Kecil juga semakin sadar akan tubuhnya, menunjukkan ketertarikan terhadap alat kelaminnya sendiri dan lawan jenis. Fase ini berlangsung pada usia tiga hingga enam tahun.

4. Fase Laten

Fase laten terjadi pada usia 7 sampai 10 tahun. Pada fase ini, energi seksual anak disalurkan melalui hubungan sosial dengan teman sebaya dan keluarga, serta melalui hobi.

Tahap ini penting untuk pengembangan keterampilan sosial, komunikasi, dan kepercayaan diri.

5. Fase Genital

Fase genital dimulai pada usia 12 tahun. Pada fase ini, anak mengalami pubertas yang menyebabkan libidonya kembali aktif. Selama tahap akhir perkembangan psikoseksual, anak mulai menunjukkan ketertarikan seksual yang kuat terhadap lawan jenis.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), ada perilaku seksual "normal" dan perilaku yang mungkin menandakan masalah pada anak:

1. Perilaku Normal

   - Menyentuh alat kelamin di tempat umum atau pribadi.

   - Melihat atau menyentuh alat kelamin teman sebaya atau saudara baru.

   - Menampilkan alat kelamin kepada teman sebaya.

   - Berdiri atau duduk terlalu dekat dengan seseorang.

   - Mencoba melihat teman sebaya atau orang dewasa telanjang.

2. Perilaku yang Menandakan Masalah

Moms juga perlu tahu kapan perilaku seksual anak yang muncul lebih dari sekadar rasa ingin tahu dan cenderung berbahaya.

Sebab, masalah perilaku seksual dapat menimbulkan risiko bagi keselamatan Si Kecil dan juga anak yang lain.  

- Sering terjadi dan tidak dapat dialihkan.

- Menyebabkan rasa sakit emosional atau fisik atau cedera pada diri sendiri atau orang lain.

- Diasosiasikan dengan agresi fisik.

- Melibatkan paksaan.

- Mensimulasikan tindakan seksual dewasa.

Itulah fase-fase psikoseksual pada anak yang perlu Moms dan Dads ketahui. Dengan memahami tahap perkembangan psikoseksual anak, orang tua bisa lebih bijak dalam membimbing si kecil melewati prosesnya.

Jika Moms merasa khawatir pada tumbuh kembang si Kecil, Moms bisa konsultasikan dengan dokter spesialis anak agar tumbuh kembangnya terpantau dengan baik.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: