Moms Yuk Ketahui Frekuensi Bayi Berdasarkan Usia 0-12 Bulan untuk Pantau Kesehatannya!

Moms Yuk Ketahui Frekuensi Bayi Berdasarkan Usia 0-12 Bulan untuk Pantau Kesehatannya!

Frekuenasi BAB Bayi Berdasarkan Usia 0-12 Bulan-(Pixabay/PublicDomainPictures)-

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Mengawasi frekuensi buang air besar (BAB) bayi sama pentingnya dengan memantau perkembangan mereka. Feses bayi baru lahir bisa menjadi indikator kondisi kesehatannya.

Melalui feses, kita dapat mengetahui apakah bayi sudah mendapatkan cukup ASI atau susu formula. Selain itu, feses juga bisa menunjukkan apakah Si Kecil mengalami konstipasi atau dehidrasi.

 

Frekuensi BAB Bayi Usia 0-12 Bulan

 

Jadi, seberapa sering seharusnya bayi buang air besar dalam sehari? Berikut adalah panduan frekuensi BAB bayi berdasarkan usianya:

 

1. Bayi Usia 1 hingga 3 Hari

 

Menurut What to Expect, kotoran bayi akan berubah dari hari ke hari. Bayi yang baru lahir akan mengeluarkan kotoran lengket yang disebut mekonium selama beberapa hari.

Mekonium ini berwarna hitam seperti tar, mengandung empedu dan zat lain yang ditelan bayi saat dalam kandungan.

Pada hari keempat, warnanya akan berubah menjadi hijau kekuningan. Selama 24 jam pertama, bayi setidaknya harus BAB sekali, karena kolostrum tinggi gula dari ASI berfungsi sebagai pencahar untuk mengeluarkan mekonium. Pada hari ketiga, kotoran bayi akan menjadi lebih ringan, cair, dan lebih mudah dibersihkan.

 

2. Selama 12 Minggu Pertama Kehidupan

 

Menurut Today's Parent, frekuensi BAB bayi yang diberi ASI selama 12 minggu pertama berkisar antara satu hingga delapan kali sehari, dengan rata-rata empat kali sehari. Namun, tergantung pada sistem pencernaannya, beberapa bayi ASI mungkin tidak BAB selama 7 hingga 10 hari.

Hal ini masih dianggap normal selama tidak ada gejala ketidaknyamanan. Sementara itu, bayi yang diberi susu formula rata-rata buang air besar dua kali sehari, meskipun bisa lebih sering.

 

3. Usia 4 Bulan, Sebelum Mengonsumsi Makanan Padat

 

Terlepas dari apakah bayi mengonsumsi ASI, susu formula, atau kombinasi keduanya, frekuensi buang air besar bayi akan semakin jarang seiring bertambahnya usia.

Menurut Bryan Vartabedian, M.D., ahli gastroenterologi anak di Houston yang dikutip oleh Parents, "Pada usia 4 bulan, kebanyakan bayi rata-rata buang air besar sekitar dua kali sehari." Namun, ia menekankan bahwa konsistensi feses dan usaha yang diperlukan bayi untuk buang air besar lebih penting daripada frekuensinya. "Tidak apa-apa jika bayi hanya BAB tiga hari sekali, selama fesesnya tetap lunak, berat badannya bertambah, dan tidak mengalami sakit perut atau kembung."

 

4. Setelah Mengonsumsi Makanan Padat Pendamping ASI

 

Setelah bayi mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI, biasanya sekitar usia 4 hingga 6 bulan, frekuensi dan konsistensi buang air besar bayi akan berubah.

Menurut Parenting, Jon Vanderhoof, M.D., ahli gastroenterologi pediatrik di Boston Children’s Hospital, bayi mungkin buang air besar lebih jarang namun lebih teratur setiap hari.

Namun, jika bayi sering mengalami diare, sembelit, atau tidak buang air besar lebih dari seminggu, segera hubungi dokter karena mungkin ada masalah pencernaan.

 

Tanda-tanda BAB Bayi yang Harus Diwaspadai

 

Setelah memahami frekuensi BAB bayi usia 0-12 bulan, penting juga untuk mengenali tanda-tanda yang perlu diwaspadai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: