Menjelang Tahun Ajaran Baru Semakin Banyak Pengeluaran, Ikuti 10 Tips Ini untuk Mengatur Keuangan

Menjelang Tahun Ajaran Baru Semakin Banyak Pengeluaran, Ikuti 10 Tips Ini untuk Mengatur Keuangan

Cara mengatur keuangan--picture by finance.detik.com

Menjelang tahun ajaran baru pasti pengeluaran akan semakin banyak. Apalagi jika kita memiliki anak yang usia akademiknya berdekatan.

Misalnya, anak pertama memasuki bangku kuliah dan anak kedua masuk SMA. Jika keadaannya seperti itu, pasti bingung sekali bukan? 

Untuk itu, salah satu cara atau solusinya dengan cara mengatur keuangan. Daripada penasaran, yuk kita simak penjelasannya di bawah ini. 

Mengatur keuangan menjelang tahun ajaran baru sangat penting untuk memastikan kebutuhan pendidikan anak terpenuhi tanpa menimbulkan beban finansial yang berat. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu:

1. Rencanakan Anggaran

  • Buat Daftar Kebutuhan: Catat semua kebutuhan yang harus dibeli, seperti buku, seragam, alat tulis, dan biaya pendaftaran.
  • Prioritaskan Pengeluaran: Pisahkan kebutuhan yang harus segera dipenuhi dan yang bisa ditunda. Prioritaskan yang penting terlebih dahulu.

BACA JUGA:Peserta Didik Baru Harus Tahu! Inilah Beberapa Hal yang Wajib Disiapkan sebelum MPLS

2. Belanja Bijak

  • Manfaatkan Diskon dan Promo: Cari informasi tentang diskon atau promo dari toko-toko buku dan perlengkapan sekolah.
  • Belanja Grosir: Pertimbangkan untuk membeli barang-barang yang sering digunakan dalam jumlah besar di toko grosir untuk menghemat biaya.
  • Beli Barang Bekas Berkualitas: Untuk barang-barang tertentu seperti buku pelajaran, pertimbangkan membeli buku bekas yang masih dalam kondisi baik.

3. Manfaatkan Barang yang Masih Layak Pakai

  • Gunakan Kembali Barang Lama: Periksa kembali barang-barang tahun sebelumnya yang masih layak pakai, seperti tas, alat tulis, dan sepatu.
  • Perbaiki yang Rusak: Daripada membeli yang baru, coba perbaiki barang yang rusak jika masih memungkinkan.

4. Buat Tabungan Pendidikan

  • Alokasikan Dana Secara Rutin: Sisihkan sebagian penghasilan setiap bulan khusus untuk dana pendidikan anak.
  • Investasi Pendidikan: Pertimbangkan untuk berinvestasi dalam instrumen keuangan yang menguntungkan untuk jangka panjang, seperti reksa dana atau tabungan pendidikan.

5. Cari Alternatif yang Lebih Murah

  • Pertimbangkan Sekolah Negeri: Jika biaya sekolah swasta terlalu mahal, pertimbangkan mendaftarkan anak ke sekolah negeri yang biasanya lebih terjangkau.
  • Beasiswa dan Bantuan: Cari informasi tentang beasiswa atau bantuan pendidikan yang mungkin tersedia untuk anak Anda.

6. Diskusikan dengan Anak

  • Edukasi Finansial: Libatkan anak dalam diskusi tentang anggaran dan pentingnya mengelola keuangan. Ini juga bisa menjadi kesempatan untuk mengajarkan mereka tentang nilai uang dan pengelolaan keuangan sejak dini.

7. Hemat di Aspek Lain

  • Kurangi Pengeluaran Tidak Penting: Cermati pengeluaran bulanan dan kurangi yang tidak terlalu penting untuk menambah dana pendidikan.
  • Kendalikan Belanja Hiburan: Kurangi frekuensi makan di luar atau belanja hiburan untuk sementara waktu hingga kebutuhan pendidikan terpenuhi.

8. Cicil Pembelian

  • Beli Secara Bertahap: Jika memungkinkan, beli perlengkapan sekolah secara bertahap selama beberapa bulan sebelum tahun ajaran baru dimulai untuk menghindari pengeluaran besar sekaligus.

9. Gunakan Kredit dengan Bijak

  • Kartu Kredit atau Pinjaman: Jika harus menggunakan kartu kredit atau pinjaman, pastikan Anda mampu membayar cicilannya tanpa menimbulkan beban finansial di kemudian hari.

10. Evaluasi dan Rencanakan untuk Tahun Depan

  • Review Pengeluaran: Setelah semua kebutuhan terpenuhi, evaluasi pengeluaran untuk mengetahui apa yang bisa diperbaiki atau ditingkatkan di masa depan.
  • Rencanakan Lebih Awal: Mulai merencanakan dan menyisihkan dana sejak dini untuk tahun ajaran berikutnya agar tidak terburu-buru saat mendekati waktu sekolah dimulai.

Dengan perencanaan dan pengelolaan keuangan yang baik, Anda bisa memastikan kebutuhan pendidikan anak terpenuhi tanpa menimbulkan tekanan finansial yang berlebihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: