Langkah-Langkah Jika Anak Dibully yang Perlu Moms Lakukan agar Tidak Mengganggu Mentalnya

Langkah-Langkah Jika Anak Dibully yang Perlu Moms Lakukan agar Tidak Mengganggu Mentalnya

Langkah-langkah Jika Anak Dibully-(Pixabay/LuidmilaKot)-

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Maraknya kasus bullying membuat orang tua harus waspada. Orang tua perlu mengetahui ciri-ciri anak menjadi korban bully dan langkah-langkah jika anak dibully.

Bullying dapat menimbulkan dampak berbahaya dan jangka panjang bagi anak-anak. Selain efek fisik, bullying dapat menyebabkan masalah kesehatan mental dan emosional, termasuk depresi dan kecemasan, yang bisa mengarah pada penyalahgunaan narkoba dan penurunan prestasi akademis.

 

Cyberbullying, yang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, dapat lebih merusak karena bisa menyebar dengan cepat ke khalayak luas dan meninggalkan jejak permanen secara online.

Lalu apa bagaimana langkah-langkah jika anak dibully yang harus orang tua lakukan?

Ciri-ciri Anak Menjadi Korban Bully

Sebelum mengathui langkah yang perluMoms lakukan jika menjadi korban bully, Moms perlu tahu ciri-ciri anak menjadi korban bully terlebih dahulu.

Melansir Kompas.com, menurut Very Well Family, berikut adalah beberapa tanda yang menunjukkan bahwa seorang anak menjadi target perundungan.

Berkurangnya jumlah teman anak

Orangtua perlu memperhatikan jika anak tiba-tiba tidak lagi membicarakan teman-temannya, tidak lagi bersama rekan sebayanya, atau mengurangi interaksi sosial dengan teman-teman mereka.

Orangtua dapat mencari tahu lebih lanjut tentang keadaan teman-teman dekat anak dan mengamati reaksi dan jawaban yang anak berikan.

Jika seorang anak menjawab bahwa mereka tidak punya teman, ini adalah tanda bahaya yang perlu moms cermati secara serius. Selain dari jawaban lisan mereka, orangtua juga dapat memperhatikan ekspresi wajah dan bahasa tubuh anak untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut.

Perubahan Mood

Perhatikan dengan seksama adanya perubahan yang signifikan dalam perilaku dan kepribadian anak kita. Anak yang menjadi korban perundungan kadang-kadang akan menunjukkan tanda-tanda seperti kecemasan, manja, wajah cemberut, atau perilaku menarik diri.

Mereka juga mungkin akan menampakkan tanda-tanda sedih, murung, menangis, atau merasa tertekan, terutama setelah bersekolah atau berinteraksi di media sosial.

Gejala Fisik atau Keluhan

Ketika anak mengalami perundungan, mereka akan sering mengeluhkan sakit kepala, sakit perut, atau masalah fisik lainnya.

Juga, penting untuk mengidentifikasi tanda-tanda fisik seperti luka, memar, atau goresan yang tidak biasa.

Anak-anak juga bisa menunjukkan perubahan dalam kebiasaan makan, seperti melewatkan makan atau makan berlebihan, misalnya karena bekal mereka direbut oleh pelaku perundungan.

Perubahan Pola Tidur

Anak-anak yang menjadi sasaran perundungan cenderung mengalami kesulitan tidur atau seringkali memiliki mimpi buruk.

Indikator lainnya meliputi menangis hingga tertidur atau mengompol, yang bukan merupakan kebiasaan mereka.

Prestasi Sekolah Menurun

Peran sebagai korban perundungan dapat mengakibatkan anak kehilangan fokus dalam belajar dan bahkan menolak untuk pergi ke sekolah. Ini jelas berdampak pada prestasi akademis mereka, seperti merosotnya nilai dan masalah kehadiran di sekolah.

Jika anak mengalami perundungan, mereka mungkin tidak lagi termotivasi untuk bersekolah karena merasa tidak lagi aman dan nyaman.

Selain enggan untuk berangkat sekolah, anak juga bisa saja mengeluhkan soal sekolah mereka. Jika anah menyampaikan isi hatinya mengenai temannya yang "drama" atau 'bermain-main", Moms dan Dads juga pelru waspada. Ini bisa saja mengindikasikan anak mengalami perundungan di sekolah.

Moms dan Dads bisa mengajak berbicara dan biarkan mereka bercerita secara detail mengenai hal tersebut.

Kehilangan Minat

Perhatikan tanda-tanda jika anak mulai kehilangan minat dalam aktivitas seperti olahraga, hobi, atau kegiatan favorit mereka.

Ketika mereka melenceng dari rutinitas yang biasanya mereka nikmati, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah, termasuk perundungan.

Walaupun perubahan minat adalah hal yang wajar dalam pertumbuhan anak, namun jika perubahan tersebut tiba-tiba atau tidak terduga, orangtua perlu mencari tahu penyebabnya.

Barang yang Rusak, Hilang, atau Berpindah

 

Jika anak pulang dengan barang seperti pakaian, buku, mainan, perangkat elektronik, atau barang-barang lain yang rusak, sobek, atau hilang, itu bisa menjadi petunjuk bahwa ada masalah yang lebih dalam.

Langkah yang Dilakukan jika Anak Dibully

Jika Moms mengetahui anak dibully, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu mereka:

Dengarkan dengan Tenang dan Terbuka

Berfokuslah untuk membuat anak merasa didengar dan didukung, tanpa langsung mencari penyebab bullying atau mencoba menyelesaikan masalah. Pastikan mereka tahu bahwa ini bukan kesalahan mereka.

Tunjukkan Dukungan

Beritahu anak bahwa Moms mempercayai mereka, senang mereka bercerita, dan bahwa ini bukan kesalahan mereka. Yakinkan mereka bahwa Moms akan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan bantuan.

Hubungi Pihak Sekolah

Bicaralah dengan guru atau pihak sekolah. Moms dan anak tidak perlu menghadapi bullying sendirian. Tanyakan apakah sekolah memiliki kebijakan atau panduan mengenai perilaku bullying, baik secara langsung maupun online.

Jadilah Sistem Pendukung

Memiliki orang tua yang suportif sangat penting untuk anak dalam menghadapi efek bullying. Pastikan mereka tahu bahwa mereka bisa berbicara dengan Moms kapan saja dan yakinkan bahwa segala sesuatunya akan membaik.

Itulah langkah-langkah yang bisa Moms tempuh jika mengetahui si Kecil menjadi korban bully.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: