Tak Hanya Dalam Bentuk Fisik, Yuk Mengenal Jenis-jenis Bullying yang Sering Dialami Anak!
ILUSTRASI - Jenis-jenis Bullying yang Sering Dialami Anak-(PIxabay/Gerd Altmann)-
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Bullying dapat dikenali melalui tiga karakteristik utama: disengaja (dengan niat menyakiti), berulang, dan melibatkan perbedaan kekuasaan.
Pelaku bullying berniat menyebabkan penderitaan pada korban, baik secara fisik, verbal, atau melalui perilaku menyakitkan lainnya, dan melakukannya secara berulang.
Anak laki-laki cenderung mengalami bullying fisik, sementara anak perempuan lebih mungkin menghadapi bullying psikologis, meskipun kedua jenis bullying ini sering kali saling terkait.
Apa saja jenis-jenis bullying yang sering dialami anak? Simak yuk Moms!
Jenis-jenis Bullying
Bullying Fisik
Bullying fisik adalah tindakan agresif yang dilakukan oleh seorang anak atau sekelompok anak dengan menggunakan kekuatan fisik seperti kaki, tangan, atau bagian tubuh lainnya. Contohnya termasuk mencubit, mendorong, dan tindakan fisik lain yang dapat membahayakan orang di sekitarnya.
Bullying Verbal
Bullying verbal melibatkan penggunaan kata-kata yang bersifat negatif oleh seorang anak atau sekelompok anak. Ayah dan Bunda disarankan untuk mendampingi anak agar terhindar dari tindakan seperti mengejek, menertawakan, atau membandingkan dengan sesama. Contohnya termasuk kata-kata seperti "bodoh", "jelek", dan sebagainya.
Bullying Sosial
Bullying sosial adalah tindakan seorang anak yang membatasi atau mengasingkan teman dari pergaulan mereka. Tindakan ini bisa berupa mengucilkan atau mendiamkan teman. Bullying sosial sering kali dimulai dengan bullying verbal.
Mencegah Bullying pada Anak
Setelah menegatahui jenis-jenis bullying yang sering dialami anak, Moms juga perlu tahu cara mencegah bullying pada anak.
Untuk memastikan keamanan anak Moms, baik secara langsung maupun online, langkah pertama adalah memastikan mereka paham tentang bullying.
Edukasi Anak tentang Bullying
Ajarkan kepada anak Moms apa itu bullying. Setelah mereka mengetahui definisinya, anak-anak akan lebih mudah mengenalinya, baik ketika terjadi pada diri mereka sendiri maupun pada orang lain.
Komunikasi Terbuka
Berbicaralah secara terbuka dan rutin dengan anak Moms. Semakin sering Moms membicarakan bullying, semakin nyaman anak Moms melaporkan jika mereka melihat atau mengalaminya.
Selalu periksa kondisi anak Moms setiap hari dan tanyakan tentang pengalaman mereka di sekolah serta aktivitas mereka secara online, termasuk perasaan mereka.
Dorong Peran Positif
Bantu anak Moms untuk menjadi contoh yang positif. Ada tiga pihak yang terlibat dalam bullying: korban, pelaku, dan saksi.
Meskipun anak Moms bukan korban bullying, mereka bisa mencegahnya dengan bersikap positif, hormat, dan baik kepada teman-teman mereka.
Jika mereka menyaksikan bullying, dorong mereka untuk membela korban, menawarkan dukungan, atau mempertanyakan perilaku bullying tersebut.
Membangun Kepercayaan Diri
Bantu anak Moms membangun kepercayaan diri dengan mendorong mereka mengikuti kelas atau bergabung dengan kegiatan yang mereka sukai di lingkungan atau sekolah. Ini juga akan membantu mereka mendapatkan teman dengan minat yang sama.
Menjadi Teladan
Tunjukkan kepada anak Moms bagaimana memperlakukan orang lain dengan kebaikan dan rasa hormat, serta lakukan hal yang sama kepada orang-orang di sekitar Moms, termasuk membela orang lain yang diperlakukan dengan tidak baik.
Anak-anak melihat orang tua mereka sebagai contoh dalam berperilaku, termasuk dalam berinteraksi secara online.
Ikut Terlibat dalam Aktivitas Online
Biasakan diri Moms dengan platform yang digunakan anak, jelaskan bagaimana dunia online dan offline saling terhubung, serta peringatkan mereka tentang berbagai risiko yang mungkin dihadapi secara online.
Langkah yang Dilakukan jika Anak Dibully
Jika Moms mengetahui anak di-bully, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu mereka:
Dengarkan dengan Tenang dan Terbuka
Berfokuslah untuk membuat anak merasa didengar dan didukung, tanpa langsung mencari penyebab bullying atau mencoba menyelesaikan masalah. Pastikan mereka tahu bahwa ini bukan kesalahan mereka.
Tunjukkan Dukungan
Beritahu anak bahwa Moms mempercayai mereka, senang mereka bercerita, dan bahwa ini bukan kesalahan mereka. Yakinkan mereka bahwa Moms akan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan bantuan.
Hubungi Pihak Sekolah
Bicaralah dengan guru atau pihak sekolah. Moms dan anak tidak perlu menghadapi bullying sendirian. Tanyakan apakah sekolah memiliki kebijakan atau panduan mengenai perilaku bullying, baik secara langsung maupun online.
Jadilah Sistem Pendukung
Memiliki orang tua yang suportif sangat penting untuk anak dalam menghadapi efek bullying. Pastikan mereka tahu bahwa mereka bisa berbicara dengan Moms kapan saja dan yakinkan bahwa segala sesuatunya akan membaik.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: