Sosok H. Aep Syaepuloh di Kaca Mata Kiai (1)

Sosok H. Aep Syaepuloh di Kaca Mata Kiai (1)

H. Aep Syaepuloh saat berkunjung ke menghadiri Kongres VI Jam’iyyatul Qurro wal Huffazh (JQH) Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Sains Tebuireng Jombang--

Oleh : Jaa Maliki

*) Penulis adalah Presidium Pergerakan Bintang Sembilan

Di sela-sela waktu persiapan untuk menghadiri Kongres VI Jam’iyyatul Qurro wal Huffazh (JQH) Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Sains Tebuireng Jombang, Jawa Timur pada tanggal 26-28 Juni 2024.

K.H.Q. Ahmad Fauzi Ridwan, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Furqon Klari, Kabupaten Karawang menerima penulis untuk ngobrol terkait cara pandang beliau terhadap sosok H. Aep Syaepuloh yang merupakan salah satu calon Bupati Karawang pada Pemilihan Kepala Daerah 2024, Selasa pagi, 25 Juni 2024.

Menurut Kiai Jeje Fauzi, begitu nama panggilan akrabnya, bahwa Aep Syaepuloh selama menjadi wakil bupati dan sekarang sebagai Bupati Karawang, merupakan sosok yang senantiasa menghormati para kiai, terutama kiai dari kalangan Nahdlatul Ulama. Bentuk penghormatan Syaepuloh kepada kiai ditunjukan dalam sikap dan perilaku yang mencerminkan sosok seorang santri.

Pertama, dalam setiap pertemuan yang dihadiri para Kiai, sebelum menyapa para tamu yang lain, Bupati Karawang Aep Syaepuloh terlebih dahulu menyapa para kiai yang hadir dengan bahasa yang santun dan sangat takzim. Begitu juga ketika acara selesai H. Aep sebelum berangkat menuju agenda lainnya, selalu menghampiri para kiai untuk  pamit serta memohon doa agar selalu  terjaga kesehatan dan mohon selalu diingatkan dalam menjalankan amanah masyarakat.

BACA JUGA:Pilkada 2024, Bawaslu Kabupaten Bekasi Fokus Awasi Pemutakhiran Data dan Kerawanan Netralitas ASN

Kedua, ketika acara tahlilan wafat kedua orang tuanya, selalu mengundang para kiai Nahdlatul Ulama secara bergantian  untuk memimpin tahlilan di rumah kediaman orang tuanya. Seperti KH. Oman Abdurahman dari Pondok Pesantren Nihayatul Amal Rawamerta, KH. Zubair Wasith Rais Syuriyah PCNU Karawang, KH Juhyar Katib Syuriyah PCNU Karawang dan lainnya. Begitu pula mengundang kiai/ustadz  untuk mengaji Al-Qur’an selama empat puluh (40) hari dan juga malam  ketika wafat ibu dan hal yang sama juga dilakukan ketika wafat bapaknya. 

Ketiga, sikap sangat menghormati  dan menaruh rasa takzim kepada para kiai menunjukan masih tertanamnya karakter santri dalam jiwa H. Aep Syaepuloh.

Dan juga sosok H. Aep Syaepuloh selalu merawat dan menjalankan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah seperti menjalankan tahlilan dan mengaji al-Qur’an selama empat puluh (40) hari dan malam pada saat wafat Ibu dan atau  bapaknya.

Setelah memaparkan dan menjelaskan tingkat kedekatan sosok H. Aep Syaepuloh dengan para kiai, khususnya kiai dari kalangan Nahdlatul Ulama,  K.H.Q. Ahmad Fauzi Ridwan minta pamit kepada penulis untuk mempersiapkan diri untuk segera berangkat ke Tebuireng Jombang, Jawa Timur dan mempersilahkan penulis untuk meneruskan perbincangan dengan putra sulung beliau, H. Muhammad Ammar Fasyni yang juga sebagai Pembina MTQ cabang Qiro’at sab’ah pada MTQ Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Bekasi tahun 2024.

BACA JUGA:Derasnya Laju Ekspansi Korea di Indonesia, Kota Mandiri Ini Makin Digemari Warga dan Investor Korea

Kang Fasyni, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa  Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh begitu sangat  memperhatikan kebutuhan akomodasi peserta MTQ Karawang mulai persiapan, pembinaan, pelepasan dan juga kebutuhan  di arena MTQ. Lebih lanjut Kang Fasyni menambahkan peserta dan pembina MTQ Kabupaten Karawang merasa bangga dan terhormat atas sangat perhatiannya H. Aep Syaepuloh sebagai Bupati Karawang dalam memberikan semangat yang tak terhingga. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: