Cegah Serangan Hacker, Diskominfosantik Luncurkan Tim SOC dan CSIRT Bekasikab

Cegah Serangan Hacker, Diskominfosantik Luncurkan Tim SOC dan CSIRT Bekasikab

Diskominfosantik baru-baru ini meluncurkan Tim Security Operations Center (SOC) dan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Bekasikab untuk menghadapi serangan pelaku peretasan atau hacker.--karawangbekasi.disway.id

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) baru-baru ini meluncurkan Tim Security Operations Center (SOC) dan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Bekasikab untuk menghadapi serangan pelaku peretasan atau hacker.

"Karena disisi lain ada kerawanan, karena aplikasi itu bisa saja diserang atau dihacker maka hari ini kita melaunching Bekasikab CSIRT, bisa mengamanan data kita, jika ada kejadian bisa langsung pemulihan," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan kepada Cikarang Ekspress Rabu (03/07).

Dani menyebutkan saat ini Pemkab Bekasi sudah semakin leluasa atas pengoprasian pada penggunaan aplikasi berbasis digital. Terbukti dimana Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) milik pemerintah daerah dalam dua tahun belakangan sudah naik melonjak diangka 3,2 persen.

Oleh sebab itu, Dani mengklaim ini merupakan bentuk kemajuan yang luar biasa ditimbang dari yang sebelumnya karena saat ini masyarakat telah mudah untuk memperoleh dan mengakses informasi milik pemerintah daerah dengan mengaksesnya di aplikasi.

BACA JUGA:Dinkes Karawang Gelar Operasi Katarak Gratis Selama Juni-Oktober 2024

"Kita sudah semakin meluas penggunaan aplikasi berbasis digital yang mana itu cermin dari SPBE kita naik melonjak ke 3,2 persen dalam dua tahun belakang, Disatu sisi ini tentu kemajuan kita sangat luar biasa, masyarakat sudah lebih mudah untuk mengakses informasi karena semua sudah serba aplikasi," kata Dani.

Dani menyampaikan pihaknya harus mengantisipasi atas terjadinya kerawanan dari serangan dan gangguan peretasan yang dilakukan hacker seperti yang terjadi pada pusat data nasional. 

Kendati begitu, lanjut Dani antisipasi yang dilakukan itu dengan cara melaunching CSIRT Bekasikab yang notabebe nya sebagai pencegahan dari gangguan keamanan cyber dan pemulihan data. 

"Tapi disisi lain ada kerawanan, karena aplikasi itu bisa saja di serangan di ganggu atau paling tidak di retas seperti yang terjadi di pusat data nasional. Dengan itu atas kepentingan yang mendesak Tim Respone cepat untuk insiden cyber ini sehingga hari ini kita launcing dengan harapan kedepan pencegahan terhadap gangguan keamanan cyber bisa di eliminir dan jika terjadi insiden kita bisa cepat memulihkan," ungkapnya.

BACA JUGA:Usir Hama, Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Anggarkan 20 Rubuha

Kepala Dinas Kominfosantik Kabupaten Bekasi Yan Yan Akhmad Kurnia mengatakan, ada tim CSIRT yang dibentuk terdiri dari beberapa unsur seperti perangkat daerah. Tim ini akan melakukan langkah-langkah awal ketika ada insiden situs atau web teretas.

“Untuk menjaga keamanan cyber itu bukan hanya dari Diskominfo sendiri, perangkat daerah juga yang menggunakan sistem itu harus aware juga. Misalkan si perangkat daerah itu membangun sistem berarti dia secara reguler dia harus update kembali ke spririt opd nya masing-masing," kata dia.

"Kayak tadi di gambaran secara cluster memang Diskominfo yang menjaga nya  tetapi per aplikasinya masing-masing perangkat daerah lah yang menjaga keamanannya," sambungnya.

Sementara itu Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah BSSN, Danang Jaya menyampaikan, akan memberikan dukungan penuh terhadap pembentukan CSIRT di Kabupaten Bekasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: