Sering Rusak Tanaman Para Petani, DPKP Karawang Bangun Puluhan Rumah Burung Hantu untuk Atasi Hama Tikus

Sering Rusak Tanaman Para Petani, DPKP Karawang Bangun Puluhan Rumah Burung Hantu untuk Atasi Hama Tikus

DPKP Kabupaten Karawang telah membangun puluhan rumah burung hantu di areal lahan sawah yang tersebar di 30 kecamatan, sebagai upaya untuk mengatasi serangan hama tikus yang merusak tanaman.--karawangbekasi.disway.id

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Karawang telah membangun puluhan rumah burung hantu di areal lahan sawah yang tersebar di 30 kecamatan, sebagai upaya untuk mengatasi serangan hama tikus yang merusak tanaman.

Kepala Bidang Perkebunan dan Perlindungan Tanaman DPKP Karawang, Dadan Danny menyampaikan, saat ini total jumlah rumah burung hantu yang telah dibangun mencapai 40 rumah burung hantu.

BACA JUGA:Perkuat Digitalisasi-HAKI untuk UMK Indonesia Naik Kelas, PT KAI dan HaiBolu Gelar Program Pelatihan

BACA JUGA:Makin Canggih, Ponsel Lipat Galaxy Z Fold6 dan Z Flip6 Jadi Andalan Sederet Selebritas Ternama

"Setiap kecamatan itu, ada yang mendapatkan satu hingga dua rumah burung hantu. Karena disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Tetapi, kalau idealnya, setiap kelompok tani memiliki rumah burung hantu," kata Dadan, Kamis, 25 Juli 2024.

Ia menjelaskan, pembangunan 40 rumah burung hantu ini merupakan salah satu bagian dari program Kementerian Pertanian yang dilaksanakan di seluruh Indonesia, bertujuan untuk mencegah serangan hama tikus.

"Rumah burung hantu ini merupakan salah satu upaya dalam mencegah hama tikus, dengan cara memanfaatkan burung hantu Tyto alba yang merupakan pemangsa alaminya," papar Dadan.

Selain itu, keberadaan rumah burung hantu juga akan dimanfaatkan untuk pengembangbiakan burung hantu.

BACA JUGA:Tampil Lebih Sporty, Daihatsu Hadirkan Xenia ADS Baru di GIIAS 2024

BACA JUGA:Tampil Lebih Sporty, Daihatsu Hadirkan Xenia ADS Baru di GIIAS 2024

"Rubuha dijadikan sebagai tempat tinggal sentral Burung Hantu, mulai hinggap, ternak, bertelur lalu menetas hingga anaknya bisa terbang mencari rumah burung hantu yang baru,” terang Dadan. (Siska)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: