Carut Marut Pengelolaan Pasar Induk Cibitung
--karawangbekasi.disway.id
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Perwakilan para pedagang Pasar Induk Cibitung (PIC), Kelompok masyarakat dan Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi melakukan audiensi dalam rangka memberantas oknum yang membuat para pedagang sepi pembeli.
“Ya senang (jika pungli ditiadakan). Sekarang pasarnya sudah bagus, jadi makin bagus (kalau tidak ada pungli lagi),” kata salah satu perwakilan pedagang yang turut hadir, Husik Dewa kepada Cikarang Ekspres usai audiensi di Kantor Dinas Perdagangan, Komplek Pemkab Bekasi, Kamis (1/8).
Pungli di PIC sempat menjadi sorotan publik setelah banyak pembeli yang mengeluh. Salah satu yang kerap dikeluhkan yakni pembayaran parkir hingga dua kali. Selain membayar parkir pada palang pintu yang didirikan pengelola, pembeli pun harus kembali membayar di tempat kendaraannya diparkirkan. Pembayaran kedua ini yang kerap dikeluhkan sebagai pungli.
Praktik ini sendiri telah ditangani Pemerintah Kabupaten Bekasi. Namun, para pedagang berharap setelah diberantas, pungli tidak ada lagi. “Ya harapan kami begitu,” ucap Husik.
Meski begitu, Pria yang sehari-hari berjualan sayuran ini mengaku kondisi saat ini jauh lebih nyaman dibanding pasar beberapa tahun silam. Kini pedagang tidak perlu khawatir lapaknya bocor bahkan banjir saat puncak musim hujan.
“Sekarang mah sudah nyaman, sudah enak. Ditinggiin jadi sudah enggak ngeliat banjir lagi. Saya sendiri mah bersyukur,” ucap dia.
Sementara itu, perwakilan dari sejumlah kelompok masyarakat mengingatkan Pemerintah Daerah untuk mengawasi pengelolaan PIC. Dia mendesak Pemda harus berani menindak bila terjadi ada praktik kenakalan yang dilakukan pengelola.
BACA JUGA:Optimalkan Pelayanan Aktivasi Identitas Kependudukan Digital, Disdukcapil Karawang Jemput Bola
“Saat ini kan pengelolaan ada di pihak swasta dan katanya bisa dihentikan bila ada wanprestasi. Kami sendiri akan terus mengkaji tentang kondisi yang terjadi. Dan kami berharap kepentingan pedagang dan masyarakat yang diutamakan. Karena kami juga hadir atas kuasa dari para pedagang yang menyampaikan keluhan,” ucap Dadang Suryana, perwakilan dari Garda Sakti Nusantara (GSN). Turut hadir juga perwakilan Laskar Merah Putih dan Brigez.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi Gatot Purnomo mengatakan, pihaknya telah menerima keluhan dari para pedagang dan langsung ditindaklanjuti, termasuk persoalan dugaan pungli.
“Telah menjadi catatan yang kemudian kami tembuskan ke pemerintah daerah yang kemudian ditindaklanjuti lagi dengan upaya penertiban,” ucap dia.
BACA JUGA:Terlilit Utang, Pemuda di Cikarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumah Kontrakan
Gatot mengakui, pembenahan pasar bukan perkara mudah karena berkaitan dengan perekonomian banyak pihak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: