Ketukan Gendang Ritmis Difabel, Wujud Inklusi PEP Tambun
Jari-jari kedua tangan Rani Mei Lestari menyusuri sisi gendang yang dilapisi kulit. Telapaknya mengayun, mencoba menepuk pelan untuk menemukan ketukan dan ritme yang pas.-KBE-karawangbekasi.disway.id
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Jari-jari kedua tangan Rani Mei Lestari menyusuri sisi gendang yang dilapisi kulit. Telapaknya mengayun, mencoba menepuk pelan untuk menemukan ketukan dan ritme yang pas. Setiap tepukan dengan tekanan berbeda, menghasilkan suara yang khas.
Ini bukan kali pertama Rini, seorang tuna daksa yang tergabung dalam komunitas Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), memainkan alat musik. Namun, bersentuhan dengan gendang memberikan pengalaman tak terlupakan baginya.
"Kelompok disabilitas jarang mendapat kepercayaan di bidang seni. Baru pertama kali ini kami mendapatkan kesempatan dari Pertamina untuk belajar seni,” tutur perempuan yang merupakan Ketua HWDI Kabupaten Bekasi.
Baru-baru ini, Pertamina EP (PEP) Tambun Field mengundang Rani dan seorang anggota HWDI untuk mendapatan pelatihan alat musik tradisional.
BACA JUGA:PDIP Resmi Usung H. Syaepuloh-H. Maslani di Pilkada Karawang 2024
Berlokasi di Padepokan Sima Maung, Desa Kedungjaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, mereka dibimbing langsung oleh instruktur berpengalaman dari kelompok Kampung Seni Budaya Betawi. Mereka mempelajari seluk beluk gendang, bonang, penerus, sharon, gong, dan tekyan.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan PEP Tambun Field untuk meningkatkan inklusi sosial dan memperkuat interaksi antara masyarakat umum dan kelompok disabilitas. Melalui program bertajuk Kang Bekasi (Kampung Seni Budaya Betawi), PEP Tambun Field ingin memberikan kesempatan penyandang disabilitas untuk berkreasi dan mengekspresikan diri dalam seni musik tradisional.
Menurut Wazirul Luthfi, Head of Communication Relations and CID Pertamina EP Zona 7, mengatakan kegiatan pelatihan musik tradisional ini bertujuan untuk memberikan kelompok disabilitas keterampilan seni, khususnya alat musik tradisional. Serta memperluas pengetahuan mereka tentang budaya musik lokal.
“Kami percaya dengan melibatkan tim HWDI dalam kegiatan kesenian, kami ikut mendorong terciptakan budaya inklusi dan kreativitas di masyarakat," ungkapnya.
BACA JUGA:Gandeng Shopee, JNE Gelar Gollaborasi UMKM Creative Movement
Rencanya, setelah memperoleh pelatihan, Rani dan rekan-rekan HWDI akan unjuk keahlian dalam pertunjukan seni di depan tamu asing yang berkunjung ke Indonesia. Selain berlatih alat musik, kelompok disabilitas yang memiliki bakat tarik suara juga akan mendapatkan latihan vokal sinden yang akan dilatih oleh anggota kelompok Kang Bekasi yang kompeten.
Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina merupakan anak perusahaan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang bergerak di bidang usaha hulu minyak dan gas bumi.
Regional Jawa bertugas mengkoordinir wilayah operasional di bawah pengelolaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas meliputi PHE ONWJ, PHE OSES dan Pertamina EP Jawa Barat. Area Kerja Regional Jawa mencakup Provinsi DKI Jakarta, Banten, Lampung dan Bangka Belitung, dan Jawa Barat.
Regional Jawa terus berupaya meningkatkan angka produksi minyak dan gas bumi yang telah ditetapkan dalam rencana Kerja, dengan senantiasa menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dan aspek Health, Security, Safety and Environment (HSSE) di setiap lini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: