Shin Tennis no Oujisama: U-17 World Cup Semifinal Episode 1 Subtitle Indonesia: Plot Cerita dan Tempat Nonton

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Shin Tennis no Oujisama: U-17 World Cup atau dikenal The Prince of Tennis II: U-17 World Cup adalah serial manga Jepang yang ditulis dan diilustrasikan oleh Takeshi Konomi. Serial televisi anime baru berjudul The Prince of Tennis II: Piala Dunia U-17 ditayangkan mulai Juli hingga September 2022, dengan sekuelnya akan tayang perdana pada Oktober 2024.

Shin Tennis no Oujisama: U-17 World Cup episode 1 dengan terjemehan bahasa Indonesia (Subtitle Indonesia) dapat kalian lihat dengan menggunkan link legal yang ada dibawah.

The Prince of Tennis II: U-17 World Cup adalah anime yang bergenre Sports, School, Shounen.

BACA JUGA:Ekskul Hadroh MTsN 2 Karawang Eksis, Meriahkan Kemenag Mengaji hingga Hari Jadi ke-391 Kabupaten Karawang

BACA JUGA:Rekishi ni Nokoru Akujo ni Naru zo (Rekiaku) Episode 1 Sub Indonesia: Sinopsis dan Tempat Streaming

Sinopsis

Bercerita Dengan hadirnya Piala Dunia U-17, tim tenis muda dari seluruh dunia berkumpul di Melbourne, Australia untuk menentukan mana yang terbaik. 

Ketika juara sembilan kali Jerman bersaing untuk mempertahankan gelar mereka sekali lagi, dan negara-negara kuat—Swiss, Prancis, dan Amerika Serikat—bertekad untuk menjadikan segalanya menarik, jalan menuju kemenangan sangatlah berbahaya. 

Meskipun Jepang berada di peringkat terbawah, penambahan pemain sekolah menengah terkuat di negara ini telah menghidupkan kembali peluang mereka untuk menang. 

Dipimpin oleh Houou Byoudouin yang kejam, Jepang siap menunjukkan kepada dunia kemampuan mereka. Namun, sebelum kompetisi sebenarnya dimulai, tim-tim akan memiliki kesempatan untuk membuktikan kekuatannya melalui pertandingan eksibisi. 

BACA JUGA:Atri: My Dear Moments Episode 13 Kapan Rilis? Tempat Nonton dan Sinopsis

BACA JUGA:Jadwal Rilis Yeosin Gangnim Episode 9 dan Tempat Streamingnya

Jika beruntung, Jepang akan berhadapan dengan juara bertahan Jerman—sebuah pertandingan yang kemungkinan besar akan mereka kalahkan. Lebih buruk lagi, sekutu lama tiba-tiba muncul kembali sebagai musuh bebuyutan. 

Sebelum Tim Jepang terpuruk di bawah tekanan panggung internasional, mereka harus bangkit dari keterpurukan dan merebut gelar juara.

Sumber: