Geger Skema Bisnis Perjudian 303, IPW Desak Kapolri Turun Tangan

Geger Skema Bisnis Perjudian 303, IPW Desak Kapolri Turun Tangan

IPW Desak Kapolri turun tangan terkait ramainya bisnis gelap 303. Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso merespons beredarnya isu bisnis gelap yang konon melibatkan sejumlah jenderal bintang dua Polri. IPW Desak Kapolri turun tangan. Sugeng tak membantah sudah melihat skema jaringan bisnis gelap perjudian (Pasal 303 KUHP) yang dikaitkan dengan Irjen Ferdy Sambo, yang kini viral di media sosial tersebut. Namun, Sugeng enggan memastikan kebenarannya tentang bisnis gelap itu. Hanya saja IPW Desak Kapolri turun tangan menanganani masalah ini. "IPW meminta timsus Polri menyelidiki informasi yang beredar tersebut dan menindaklanjutinya," kata Mas Sugeng, Kamis (18/8). Baca Juga: Heboh Bunker Sambo Berisi Uang Rp 900 Miliar, Kabarnya Sudah Disita Bareskrim Ia juga menyarankan penyelidikan kepada pihak-pihak yang kemungkinan bersekongkol dengan Ferdy Sambo dilakukan dengan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. "Pihak-pihak yang namanya (terseret) jaringan FS itu harus diterapkan asas praduga tak bersalah," ujar Sugeng. Menurut Sugeng, skema tersebut dibuat seperti model yang biasa dibuat oleh anggota polisi. "Menurut saya ini (skema yang beredar) adalah dari kelompok dalam internal Polri yang berlawanan dengan FS, dan bertujuan menggusur FS dan kawan-kawan dari posisi elite Polri," kata Mas Sugeng. Dia memastikan IPW bakal mengkritisi kelompok itu sebab tidak menutup kemungkinan jaringan tersebut merupakan geng mafia. Baca Juga: Versi Kamaruddin soal Motif Penembakan Brigadir J, Ada Si Cantik Hingga Bisnis Gelap Ferdy Sambo "Tidak mungkin terulang lagi bila Polri berani melakukan pembenahan besar-besaran," ujar Sugeng. Sugeng juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turun tangan membenahi anggota dan institusinya. "Kapolri tentu harus turun tangan, karena itu tugasnya membenahi anggota dan institusinya. Namun, harus tetap profesional dan mengedepankan prinsip-prinsip hukum," tutur Sugeng. Sebelumnya di medsos heboh bunker Sambo berisi uang Rp 900 Miliar. Hal itu menandakan perjalanban kasus Irjen Ferdy Sambo sang tersangka pembunuhan berencana Brigadir J mengalir jauh kemana-mana. Melibatkan banyak pihak, banyak isu bahkan konon banyak duit. Drama Ferdy Sambo mengalir jauh hingga kasus dugaan suap, perjudian onlne beromset miliaran, rumah mewah sampai heboh bunker Sambo berisi uang Rp 900 Miliar yang kabarnya baru saja disita oleh Bareskrim Polri. Selain heboh bunker Sambo berisi uang Rp 900 Miliar, kini beredar pula desakan sementara pihak terkait peristiwa berdarah KM50 Tol Cikampek yang menjadi topik pembicaraan warganet di jagat media sosial beberapa hari belakangan. Begitu riuh drama bersambung polisi berpangkat Inspektur Jenderal Polisi ini sampai-sampai publik lewat organisasi massanya meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) diminta untuk mengikuti jejak aliran uang Ferdy Sambo. “Polisi mengamankan rumah Sambo, termasuk yang di Jalan Bangka. Rumah Sambo yang di Jalan Bangka ini luar biasa mewahnya,â€ tulis salah satu pemilik akun telegram @opposite6890. Ditambahkan, coba bandingkan dengan Anggota Polri lain yang sama pangkatnya sebagai Irjen, apakah sanggup mempunyai Rumah Semewah ini? “Hanya Irjen Ferdi Sambo yang mampu memiliki Rumah Mewah seperti ini, itupun karena merangkap Bendahara 303,â€ tulisnya. “Oh iya, terkait temuan Bunker dan Uang 900 Miliar di Rumah Mewah Sambo. Duitnya masih aman kan???â€ terang pesan yang disampaikan seraya menyertakan lokasi rumah mewah yang kabarnya milik Ferdy Sambo di Jalan Bangka XI A No.7, RT.2/RW.10, Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan, Jakarta 12720 itu. Praktisi hukum Syamsul Arifin mengatakan, belakangan akun-akun tersebut ramai menjadi konsumsi publik. “Keingintahuan masyarakat besar terhadap pemberitaan yang ada. Ini diawali dengan terbongkarnya kebohongan yang diskenariokan Ferdy Sambo. Wajar ketika masyarakat memiliki referensi lain meski faktanya belum menjadi dasar dan bukti hukum,â€ jelas Syamsul Arifin. Ditambahkan Syamsul, ada ruang dan rasionalitas dalam dimensi yang digambarkan akun @opposite6890. Meski kabarnya berulang kali akun tersebut dimatikan. “Ya ada kesamaan dengan informasi yang disampaikan akun itu dengan alur cerita polisi tembak polisi di awal ya. Kalau soal bunker bangka Rp 900 miliar bagi saya gak kaget. Ada baiknya Polri bisa menyampaikan hal ini. Tentu soal kebenarannya,â€ jelas Syamsul. (jpnn/disway)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: