Dari Overload ke Overhaul: Transformasi Sampah Bekasi Lewat TPST Kertamukti
Program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP)--karawangbekasi.disway.id
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Sebagai salah satu wilayah metropolitan dengan pertumbuhan penduduk yang pesat, kini menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah. Timbulan sampah yang terus meningkat setiap harinya membebani Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Burangkeng yang kini telah memasuki kondisi overload. Situasi ini menuntut solusi yang tidak hanya konvensional seperti penimbunan, melainkan pendekatan transformatif berbasis pengurangan sampah dari sumber dan penerapan teknologi pengolahan modern.
Program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP) hadir sebagai jawaban atas tantangan tersebut. Inisiatif ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Bekasi, Kementerian Pekerjaan Umum, Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kesehatan, dan Bank Dunia. Tujuannya adalah mendorong reformasi tata kelola sistem pengelolaan sampah yang lebih modern, inklusif, dan berkelanjutan.
Sebagai daerah penyangga Ibu Kota dengan populasi lebih dari 3 juta jiwa, Kabupaten Bekasi menghasilkan timbulan sampah sekitar 1.680 ton per hari, berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) 2024. Sayangnya, distribusi layanan angkutan sampah yang disediakan pemerintah maupun swasta masih belum merata. Ditambah dengan keterbatasan lahan TPA dan belum optimalnya fasilitas pengolahan, kondisi ini memicu pencemaran lingkungan dan konflik sosial di sekitar TPA sampah Burangkeng.
Meskipun Kabupaten Bekasi telah memiliki payung hukum seperti Peraturan Daerah nomor 8 Tahun 2023 tentang Pajak dan Retribusi Daerah, serta Peraturan Daerah nomor 2 Tahun 2025 tentang Pengelolaan Persampahan, implementasi di lapangan masih menemui banyak tantangan. Mulai dari persoalan kelembagaan, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), hingga minimnya partisipasi masyarakat. Di sinilah peran strategis ISWMP menjadi penting, untuk menghadirkan pembenahan sistem pengelolaan sampah secara menyeluruh, dengan pendekatan lintas sektor dan berbasis kolaborasi.
ISWMP: Mendorong Perubahan dari Hulu ke Hilir dalam Tata Kelola Sampah
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Dewi Chomistriana, menegaskan pentingnya pendekatan menyeluruh dalam pengelolaan sampah. “Program ISWMP bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi tentang perubahan cara pandang kita terhadap sistem pengelolaan sampah. Ketika TPST menjadi bagian dari sistem yang terhubung dari kebijakan hingga kebiasaan masyarakat, maka kita tidak sekadar mengelola sampah, tapi sedang merawat masa depan bersama,” ujarnya.
Program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP) hadir sebagai solusi menyeluruh untuk reformasi pengelolaan sampah—tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membenahi sistem layanan dari hulu hingga hilir.
Di Kabupaten Bekasi, implementasi ISWMP fokus pada lima pilar utama:
Penyusunan dan penguatan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Sampah (RISPS) serta penguatan regulasi lewat Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah.
Peningkatan peran aktif masyarakat dan pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah.
Perkuatan kelembagaan pengelolaan sampah agar lebih efektif.
Pengembangan mekanisme pendanaan dan sistem penarikan retribusi pengelolaan sampah.
Pendanaan pembangunan fasilitas pengolahan sampah berteknologi, seperti TPST Kertamukti.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: