Selama Pandemi Covid-19, Sindrom Mata Kering Mengintai
SINDROM mata kering menjadi salah satu gangguan yang mengintai selama masa pandemi terutama bagi pekerja yang menerapkan Work From Home (WFH). Ahli spesialis mata dr. Damara Andalia, Sp.M mengatakan gangguan mata kering di masa pandemi terutama disebabkan karena terlalu lama menatap layar. “Gangguan mata kering akibat berbagai faktor, salah satunya terlalu lama menatap TV, komputer atau gadget,†jelas Damara. Di masa pandemi orang lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar ketimbang di luar. Selain itu, paparan pendingin udara secara langsung terlalu lama juga turut berpengaruh. Menurut Damara, mata yang terlalu lama mengering, akan memicu penurunan produksi dan kualitas air mata yang berfungsi sebagai pelumas. “Ketika produksi pelumas turun, maka bisa menimbulkan komplikasi luka terbuka pada lapisan luar pelindung mata yakni kornea,†paparnya. Sebenarnya mata kering biasanya hanya terjadi pada orang-orang di atas 50 tahun, namun dengan gaya hidup digital seperti sekarang, mata kering pun dapat dialami oleh setiap orang. Anggota Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) tersebut menyebutkan mata kering punya prevalensi cukup tinggi di Indonesia, yakni 27,5 – 30,6 persen. Jumlah penderitanya juga makin banyak, bahkan penderita tidak sadar jika dia mengalami gejala mata kering. Dalam penelitian di RS JEC, hanya 40 persen pasien mata kering yang punya gejala. Oleh karena itu, Damara memaparkan ada beberapa gejala yang bisa diketahui, yakni rasa mengganjal pada mata, mata berair, mata terasa kering, ada sensasi berpasir, mata terasa lengket, mata sering kemerahan, muncul kotoran mata dan sering mengucek mata. Untuk mengatasinya, Damara mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup srhat seperti membatasi menatap layar gawai dan tidak memakai pendingin udara secara berlebihan. Dia juga mengingatkan tentang menerapkan metode 20-20-20 untuk mencegah mata lelah. “Metode 20-20-20 itu yakni mengistirahatkan mata selama 20 detik dengan menatap ke kejauhan yakni 20 kaki atau enam meter setiap kali menatap layar selama 20 menit,†tandasnya. (bbs/jpnn/kbe)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: