Waspada! Ini Risiko Menukar Tidur Malam dengan Tidur Siang, Penyakit Ganas Ini Mengancam
BEGADANG telah menjadi gaya hidup sebagian orang. Sulitnya tidur di malam hari membuat seseorang lebih memilih bekerja saat malam dibanding pagi atau siang hari. Sebagai gantinya, tak jarang seseorang menukar jam tidur menjadi pagi hari karena malamnya digunakan untuk bekerja.
Namun, bolehkan hal ini dilakukan?
Idealnya, orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar 7-9 jam setiap harinya. Sayangnya, masih banyak yang kesulitan tidur berkualitas atau bahkan terlalu banyak tidur. Tentu saja hal ini tidak baik bagi kesehatan. Selain dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, obesitas, dan struk, juga dapat mengurangi ketajaman daya ingat. Studi yang dilakukan oleh Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan bahwa menukar jam tidur dari malam menjadi pagi atau siang ternyata besar risikonya. Meskipun itu hanya terjadi dalam satu hari, efeknya bisa merubah lebih dari 100 protein dalam darah, termasuk yang berdampak pada gula darah, metabolisme, dan kekebalan tubuh. Apabila dilakukan dalam jangka waktu lama, perubahan biokimia dalam kadar protein darah dapat menyebabkan bertambahnya berat badan, diabetes, bahkan kanker.Mengapa menukar jam tidur dapat sangat berbahaya?
Menurut dr, Tania Savitri pada Hellosehat, bahwasanya, setiap orang memiliki ritme sirkadian atau jam tidur yang berbeda-beda. dimana Ritme ini mengatur keseimbangan antara jam tidur dan terjaga yang kemudian hal inilah yang akan mempengaruhi kesehatan, tulisnya. Untuk itu perlu memperhatikan jam tidur Anda, Apabila ritme sirkadian tadi tidak berjalan dengan semestinya, akan sangat berdampak pada kualitas tidur. Pasalnya, tidur berkualitas sama pentingnya dengan makan makanan bergizi dan rajin berolahraga. Singkatnya, kualitas tidur yang buruk berbahaya bagi kesehatan tubuh, bahkan memicu sleep disorder atau gangguan tidur seperti insomnia, apnea, serta rasa lelah terus-menerus. (fjr)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: