Simak!, Ini Sejarah Matematika, Sebelumnya Disebut Ilmu Hisab
MENURUT Wikipedia, matematika berasal dari bahasa Yunani, yang artinya pengetahuan, pemikiran, atau pembelajaran. Sebelumnya disebut dengan ilmu hisab, yakni ilmu yang mempelajari besaran, ruang, struktur, dan perubahan. Dengan penggunaan penalaran logika dan abstraksi, matematika ini selalu berkembang, baik dari pencacahan, pengukuran, perhitungan, dan pengkajian sistematis terhadap bangun. Bahkan matematika praktis terwujud dalam berbagai aktivitas manusia. Matematika selalu berkembang, berbagai riset berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru. Sehingga mengarah pada peningkatan yang lebih cepat dalam perkembangan penemuannya. Bahkan, hingga saat ini matematika dipakai di seluruh dunia sebagai media penting di berbagai bidang. Termasuk diantaranya adalah ilmu alam, ekonomi, psikologi, teknik, dan medis. Sementara itu, matematika terapan merupakan cabang dari matematika yang mencakup penerapan pengetahuan matematika ke bidang yang lain. Kemudian mengilhami pemakaian temuan matematika baru dan mengarah pada pengembangan disiplin ilmu yang baru, misalnya saja teori permainan dan statistika. Para matematika berkecimpung di dalam matematika murni demi perkembangan matematika itu sendiri. Sejarah Matematika Perkembangan matematika dipandang sebagai sederetan abstraksi yang semakin meningkat. Selain telah memahami pencacahan objek fisika, manusia zaman dahulu juga dapat mengenali pencacahan seperti waktu, tahun, dan musim. Mereka menggunakan aritmatika dasar dan mengikuti secara natural. Upaya berikutnya adalah membutuhkan sistem penulisan untuk mencatat bilangan. Matematika digunakan dalam perdagangan, pencatatan waktu, pengukuran tanah, dan belum mengalami perkembangan luas hingga tahun 3000 SM. Dimana waktu itu hadir orang-orang Babilonia dan Mesir Kuno yang menerapkan konsep matematika pada aritmatika, geometri, dan aljabar. Kemudian pada abad ke-9 dan abad ke-10, banyak inovasi penting pada matematika yang dibangun dengan landasan matematika Yunani. Sejak saat itu, matematika berkembang pesat dan luas. Mereka juga memanfaatkan matematika dengan mengaplikasikanya bersama sains. Sehingga menguntungkan kedua belah pihak dan penemuan ini dibuat sepanjang sejarah hingga sekarang. Ilham, Matematika Murni dan Terapan, Serta Estetika Pada waktu terdapat permasalahan rumit yang mencakup kuantitas, ruang, perubahan, hingga struktur, maka perlu ilmu matematika. Pada mulanya permasalahan seperti itu muncul dalam bidang perdagangan, astronomi, dan pengukuran tanah. Bahkan banyak masalah yang timbul dalam matematika itu sendiri, sehingga para matematikawan banyak mengkajinya. Richard Feynman, seorang fisikawan menemukan rumus integral lintasan mekanika kuantum. Dia memakai kombinasi nalar matematika dan wawasan fisika dengan teori dawai dan ilmiah masa kini. Beberapa matematika hanya bersesuaian dan diterapkan di dalam wilayah yang mengilhami untuk memecahkan problem. Namun sering kali diilhami oleh bukti di satu wilayah, sehingga memberikan banyak manfaat di wilayah yang lain. Caranya adalah dengan menggabungkan konsep matematika. Matematika murni terkadang beralih menjadi terapan praktis, sebagai ketidakefektifan matematika tidak menalar di dalam Ilmu Pengetahuan Alam. Perbedaan utama antara matematika murni dan terapan adalah pemusatan penelitian oleh para matematikawan hanya pada satu wilayah. Lalu beberapa wilayah matematika terapan telah dikombinasikan dengan tradisi di luar matematika dna mempunyai hak sendiri. Misalnya saja adalah statistika, penelitian operasi, dan ilmu komputer. Banyak keindahan dan keanggunan di dalam kesederhanaan matematika, seperti adanya tak-terhingga, bilangan prima yang banyak, hingga metode numerik. Kepopuleran matematika rekreasi menjadi kebahagiaan tersendiri ketika seseorang dapat memecahkan soal matematika. (sd.net/ing)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: