Benarkah di Usia 40 Tahun Bakal Mengalami Puber Kedua?

Benarkah di Usia 40 Tahun Bakal Mengalami Puber Kedua?

ADA anggapan manusia mengalami dua kali masa puber. Pertama saat usia 16 tahun dan puber kedua di usia 40 tahun. Untuk puber pertama bisa dikatakan hal wajar, karena manusia sedang mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh hormon. Namun untuk puber kedua yang terjadi di usia 40 tahun, masih banyak keraguan. Dikutip dari laman SehatQ.com, istilah puber kedua bukanlah istilah medis. Sering juga disebut sebagai midlife crisis. Bagi sebagian orang, puber kedua bisa jadi hal yang menyenangkan dan positif. Namun bagi sebagian lainnya, masa-masa ini bisa berujung pada depresi maupun gangguan mental lain. Puber kedua memiliki arti yang sangat berbeda dari pubertas atau puber pertama. Istilah ini hanya digunakan untuk merangkum krisis yang banyak terjadi pada orang-orang usia 40-50 tahun. Selain itu, tidak hanya pria yang bisa merasakan puber kedua. Wanita pun dapat mengalami hal yang sama. “Mungkin itu hanya mitos, tapi nyatanya tanpa disadari saya mengalami sendiri,â€ ujar seorang pria yang tinggal di Griya Caraka, Kedawung, Cirebon. Pria yang biasa bersepeda pagi ini mengaku, dirinya tiba-tiba saja teringat kepada seseorang yang dulunya pernah dekat. “Tiba-tiba saja perasaaan saya pada anak itu muncul, meski sekarang sudah memiliki kehidupan masing-masing,â€ katanya. Meski dihinggapi perasaan yang aneh, dirinya berusaha untuk tidak memperburuk keadaan dengan menuruti perasaan yang sedang terjadi. “Alhamdulillah sekarang lupa lagi,â€ ujar pria yang sekarang berusia 43 tahun ini. Hal sama juga menimpa salah seorang perempuan berinisial D, yang mengalami puber kedua. “Untungnya saya mengalaminya saat single parent, jadi suami saya yang sekarang mungkin akibat puber kedua saya,â€ ujarnya sambil tertawa. Di masa usia puber kedua, banyak orang mengalami krisis psikologis dalam dirinya. Meski tidak ada perubahan fisik yang berarti, perilaku yang berbeda kerap dikaitkan dengan puber kedua. Perilaku berbeda yang terjadi, seperti lebih sering berias dari sebelumnya. Menurut Psikolog Irene Raflesia, M Psi, istilah puber kedua tidak dikenal dalam tahapan perkembangan psikologis. “Istilah ini biasa digunakan oleh masyarakat untuk menyebutkan fenomena yang muncul pada fase dewasa madya atau sekitar usia 40-an tahun,â€ kata Irene. Menurut psikolog yang praktik di Klinik Pelangi Cibubur ini, fenomena tersebut kerap dijumpai pada orang yang sudah mapan dari sisi karier atau pencapaian. Dari segi medis, puber akibat perubahan hormon yang mendasari perubahan fisik dan emosi pada usia belasan tahun sebenarnya hanya terjadi satu kali saja. Jika terjadi pada usia paruh baya, sebenarnya yang terjadi bukanlah puber. Lebih tepat disebut krisis paruh baya atau midlife crisis. (brd/int/kbe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: