Dinsos: 70 Persen "Gepeng" Merupakan Pendatang
KOTA BEKASI - Sebanyak 70 persen gelandangan dan pengemis (gepeng) di Kota Bekasi merupakan warga pendatang. Hal tersebut diungkapkan, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Bekasi Epih Hanafi. “Mereka bukan asli warga Kota Bekasi tapi pendatang dari berbagai daerah. Secara pastinya belum pasti (persentase gepeng), tapi sekitar 70 persen urban,†jelas Epih kepada wartawan, Selasa (28/9/21). Menurut Epih, Dinsos mencatat gepeng yang terjaring kebanyakan mayoritas yang tertangkap selama operasi penjangkauan tidak memiliki identitas. “Mereka kebanyakan enggak tahu (identitasnya), bisa jadi identitas yang dihilangkan atau lainya,†ungkapnya. Lanjut Epih, dari hasil penjangkauan tersebut, sebanyak 300 gepeng yang berhasil diamankan oleh Dinsos Kota Bekasi. Sepanjang 2021 pihaknya telah melaksanakan 13 kali operasi penjangkauan di 12 kecamatan. “Di tahun 2021 ini sudah ada kurang lebih 13 penjangkauan itu hasilnya kurang lebih 300an pengamen pengemis gelandangan kadang yang tidur di emperan toko ditarik,†ungkap Epih. Epih mengatakan, kemudian setelah dilakukan penangkapan tersebut. Pihaknya akan melakukan pendataan dan memberikan pembinaan mental maupun spiritual kepada gepeng. Dicatat identitasnya kemudian dari assesment itu kita lakukan pembinaan mental dan spiritualnya. “Seperti sekiranya pakaian enggak layak ya kita kasih pakaian kemudian kita juga kasih dia makan selama maksimal 7 hari. Dicatat identitasnya kemudian dari assesment itu kita lakukan pembinaan mental dan spiritualnya,†pungkasnya. (bbs/rie/ygi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: