Hubungan BBM-Kadisnaker Memanas, Buruh Layangkan Surat Audiensi ke DPRD

Hubungan BBM-Kadisnaker Memanas, Buruh Layangkan Surat Audiensi ke DPRD

CIKARANG PUSAT - Hubungan Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Suhup dan Aliansi Buruh Bekasi Melawan (BBM) semakin memanas. Ketegangan itu bermula dari alotnya pembahanas upah diatas minimun (Udum). Informasi yang dihimpun, terjadi ketegangan antara Suhup dengan Koordinator Aliansi BBM Suparno di salah satu hotel di kawasan Deltamas saat membahas Udum secara informal bersama PJ Bupati Bekasi Dani Ramdan. Diminta komentarnya, Suparno mengakui hal ketegangan itu lantaran Kadisnaker tidak berpihak terhadap buruh dan pembahasan udum tidak menemui titik temu. "Di sana kita sampaikan hal yang sama (Udum,red), Pak Bupati tanggapan sangat bagus tentang Udum. Tapi selalu pembicaraan selalu dipotong oleh Kadisnaker dan bahkan hampir terjadi insiden, bukan adu mulut hampir adu fisik, dipisahin sama pak Bupati dan Bang Obon,"kata dia. Menurut pria yang akrab disapa Parno itu, seharusnya Kadisnaker dalam penyampaian harus secara bijak dan arif terhadap kaum buruh. "Menurut kami patut diduga Kadisnaker dalam penyampaian etika kurang bagus, termasuk dalam rapat-rapat dewan pengupahan sama. Seharusnya penyampaian secara bijak dan arif," kata dia. Akumulasi kekecewaan buruh, kata Parno semakin bertambah lantaran sejak dijabat Suhup tidak ada kebijakan Disnaker Kabupaten Bekasi yang pro terhadap buruh. "Sama sekali tidak ada, selama pandemi tidak ada satupun program kerja Disnaker, program Disnaker ya bukan program pusat seperti kartu prakerja atau bantuan, itu program pemerintah pusat,"kata dia. Alinasi BBM pun sudah secara resmi sudah melayangkan surat audiensi ke DPRD Kabupaten Bekasi pada Kamis, (7/10). Mereka merekomendasikan Suhup dicopot. (bbs/mhs/ygi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: