Warga Protes Proyek Becakayu, Banjir Tambah Parah
KOTA BEKASI - Masyarakat Perumahan Bumi Satria Kencana (BSK) protes soal proyek duplikasi crossing Tol Becakayu dan saluran tarum barat ke kali Perumahan Bumi Satria Kencana (BSK). "Setelah selesai pembanguan, air dari wilayah galaxy dapat ditahan terlebih dahulu sebelum memasuki perumahan BSK. Kami akan melakukan normalisasi dari Kali BSK hingga pintu air yang berada di Islamic Center," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi kepada wartawan, Rabu (10/11/21). "Yang pertama kita bisa tahan Pemompaannya. Yang kedua perlu ada normalisasi salurannya," tambah pria yang akrab disapa Pepen. Menurut Rahmat, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi akan menyiapkan pompa yang besar dari Dinas PU untuk disimpan di Islamic Center untuk mengalirkan air ke Kali Bekasi. "Saya sudah minta kepada dinas PU kemarin, sekarang kita pake pompa yang besar dulu entah kita pinjam ke kementrian PUPR. Kita beli kita taro pompa yang besar di Islamic artinya pemerintah ada action," ungkapnya. Lanjut Rahmat, pihaknya akan menyelesaikan proyek duplikasi crossing Tol Becakayu. Kalau masyarakat ada keberatan, karena itu belum jadi dan selesaikan dulu dengan sistem pemompaan. Sebelumnya, forum warga RW Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi menolak pembangunan penyaluran air dari proyek duplikasi crossing Tol Becakayu, dan saluran tarum barat ke kali perumahan Bumi Satria Kencana (BSK). Ketua RW 14 Kayuringin Jaya, Suyanto (64) mengatakan bahwa proyek ini dapat mengakibatkan banjir yang lebih parah di 10 RW yang meliputi RW 11, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22 Kelurahan Kayuringin Jaya, Bekasi. "Kita komitmen menuntut, khususnya 10 RW yang terdampak banjir ini menolak keras (proyek duplikasi crossing)," imbuhnya. (bbs/rie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: