Kisah Horor dari Cikampek Pusaka: Perempuan Tua, Bakakak Terbang hingga Saluran TV Ganti Sendiri

Minggu 13-03-2022,02:01 WIB
Editor : redaksimetro01

KARAWANG - Kisah mistis banyak terjadi, dari mulai suara dan siara televis warung ubah sendiri. Panggilan tanpa ada orang. Ayam panggang terbang sendiri. Hingga sosok perempuan yang pengin bonceng motor, saat ada pengendara lewat di malam hari. Pondok pesantren Alam Hijau yang berlokasi RT 05/RW 08 Dusun Cikampek Tua Barat, Desa Cikampek Pusaka, menyimpan kesan kehororan dengan bentuk bangunan yang masih berdiri kokoh, namun terbengkalai. Warga sekitar menceritak sejumlah pengalaman mistis mereka dengan bangunan pondok pesantren yang berada tepat di samping jalan utama Desa Cikampek Pusaka itu. Bangunan itu dulunya merupakan kompleks yang berisi tempat belajar santri, kantor pengelola pondok pesantren. Lalu ada lapangan voli dan sebuah bangunan di samping selatan bekas asarama santri putri. Esih, pedagang warung nasi yang lokasi dagangnya tepat berada di sebrang bangunan pondok pesantren menceritakan, kisah mistis teranyar yang ia alami sendiri. Suatu malam selepas magrib, ia bersama sang suami berencana tidur di warungnya, yang memang juga menyediakan tempat tidur buat sang pemilik warung. Sejumlah peralat untuk tidur sudah ia bawa dari rumah ke warung nasinya. Ia menceritakan, saat itu sang suami sedang meonton siaran pertandingan sepak bola di televisi yang ada di warung nasi. Tiba-tiba kata dia, volume televisi naik menjadi volume paling kenacang. Lalu saluran televisi ubah sendiri. Padahal sang suami sedang tidak memegang remot televisi. "Lalu saya beranjak ke suami dari kasur, buat marah ke suami, setel TV gede banget, terus ia menyahut, eh gue gak pegang remot, kata suami saya, sambil menunjukan tidak ada remot di sekitarnya. Kemudian saya tinggal lagi ke kasur dan nawarin buat tidur dikasur, terus dia kaget ada yang mencolek bahunya dan lari ke saya." tambahhya. Kejadian mistis itu bukan kali pertama terjadi. Esih yang sudah membuka warung nasinya dari jam 3 pagi mengaku sering mengalami kejadian, ada yang memanggilnya, atau sekadar suara batuk tanpa ada orang sama sekali. "Kadang kalau saya mah suara-suara kayak orang batuk, ada yang manggil "bi" saya jualan dari jam setengah 3 malem sudah di sini." kata Esih. Kejadian mistis bukan hanya dialami Esih. Sejumlah buruh pabrik yang indekos di sekitar sana pun banyak mengami pengalaman kurang mengenakan dengan sosok gaib penunggu bangunan kosong pesantren. Suatu waktu, ada buruh pabrik yang yang melihan sesosk permpuan paruh baya berdiam diri di bangunan kosong gedung pondok pesantren. "Terus anak kosan yang didalam sana, cerita ke saya kata dia ada ibu-ibu rambutnya panjang badannya gede lagi diem berdiri aja," kata Esih. Ada cerita yang juga heboh bukan hanya di Desa Cikampek Pusaka, namun sempat viral menjadi bahan rumpi horor masyarakat. Suatu waktu ada warga sana yang hajatan dan meminjam lapangan voli pondok pesantren menjadi panggung hajatan. Tiba-tiba, ayam panggang atau yang biasa disebut bakakak oleh orang Karawang terbang sendiri ke atas bangunan kosong pesantren. Sontak kejadian itu membuat heboh, dan menjadi pengalaman bagi banyak orang yang menyaksikannya. "Terus gak lama kemarin ada yang numpang hajatan di sini (dilapangan voli) katanya, ayam bakakak-nya terbang ke arah atas bangunan gedung ini. Heboh di grup Whatsapp," kata Esih. Lain Esih, lain juga Anas. Anas Aji Nasrullah, pemuda desa Cikampek Pusaka menceritakan kepada KBE kisah ibunya yang juga mengalami gangguan mistis mahluk gaib di bangunan pondok pesantren. Anas menceritakan, suatu hari, sekitar pukul 03.00 pagi ibunya hendak pergi ke Pasar Cikampek untuk berjualan. Tepan di depan bangunan pondok pesantren ada sesosok perempuan yang memberhentikannya dan meminta bantuan untuk membonceng di morot ibu Anas. Tak banyak peracakapn saat di motor. Hanya beberapa tanya-jawab yang mereka lakukan. Namun saat tiba di pasar Cikampek, para pedagang kenalan ibu Anas bertanya kepada ibu Anas, tadi selagi di motor kenapa dia berbicara sendiri. Padahal pengakuan Ibu Anas, saat itu ia tengah menimap ucapan terimakasih dari sosok perempuan yang tadi memboneng di motornya. "Khususnya ibu, waktu saya kelas 5 SD ibu saya pergi ke pasar Cikampek untuk berdagang, sekitar jam 3 subuh, dahulu di samping kantor pondok itu ada pohon jambu. Ada ibu-ibu berdiri di bawah pohon itu nanya ke ibu saya, bade ka mana bu, tanya dia. Bade ka pasar the, jawab ibu saya. Ibu-ibu tadi nimpal pengin ikut bareng ibu saya." beber Anas. "Pas diatas motor si ibu itu gak ngobrol, sesampainya di depan makam (Demak) baru ngajak ngobrol si ibu itu nanya-nanya ke ibu saya ngapain pergi ke pasar Cikampek, ibu saya jawab buat berdagang, selepas sampai di pasar si ibu itu bilang terima kasih ke ibu saya. Mamang saya merhatiin ibu saya ngobrol sendiri, kayak yang ngobrol sama orang yang padahal gak ada,â€ beber Anas menceritakan. "Teh, ai teteh ngobrol sareng saha, tanya Mamang saya waktu itu. Kata ibu ya ngobrol sama ibu-ibu tadi. Mamang saya bales, mana, ti tadi teteh sorangan, ti wetan keneh. Ibu saya keukeuh tadi bareng sama ibu-ibu ke pasar. Sampai mamang saya bersumpah, bilang demi Allah teh, teteh ti tadi sorangan di motor, teu ngabonceng sasaha" ditegasin sama mamang saya kalo ibu saya gak ngebonceng siapa-siapa," kata Anas. Dari informasi yang KBE dapat dari warga sekitar, pondok pesantren Alam Hijau sebelum nya sempat beroperasional pada tahun 1980-an. Lalu pada awal tahun 2000 lalu hilang begitu saja tanpa ada yang mengetahui secara pasti. (cr2/mhs)

Tags :
Kategori :

Terkait