KARAWANG - Babak baru terungkap, Pertamina gagal lakukan pembebasan lahan warga Dawuan Barat. Setelah sebelumnya pada tahun 2008 ada upaya dari pertamina untuk melakukan pembebasan dan kini masih adanya warga yang bertahan dari pembebasan Pertamina.
"Yang masyarakat tuntut dari dulu itu permasalahan pembebasan lahan," kata Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Dawuan Barat, Suhara Iskandar saat dihubungi oleh KBE.
Warga yang rumahnya bersampinggan dengan tembok Pertamina hanya seksdar 50 sampai 100 meter sungguh membahayakan. Dan sewaktu-waktu dapat meneror kehidupan warga.
"Karena itu (warga, red) di teror setiap hari oleh pertamina bahaya lingkungan, gak ada yang tahu sewaktu-waktu dapat meledak. Dan gak lebih 100 meter paling 50 meteran," kata Suhara.
Suhara menuturkan, Pertamina sebelumnya pernah melakukan pembebasan lahan, namun tak semua warga mau dan setuju dengan harga yang diajukan oleh pertamina. Dan Suhara memaparkan petunjuk sudah atau belumnya pertamina melakukan pembebasan lahan dari letak plang pertamina yang jarang-jarang ada.
"Kalau boleh dilihat, itu plang Pertamina sepatah-patah ada milik mereka, gak langsung perblok plangnya. Nah ini mah yang dibeli aja sama dia (pertamina, red). Karena warga ada yang meninggalkan rumahnya dan ada yang masih bertahan," kata Suhara.
Pasca 2008 sampai sekarang, tidak adanya lagi upaya dari pertamina untuk melakukan pembebasan lahan.
"Pertamina gak ada upaya untuk membebaskan lahan. Jika ada kendala kesulitan melakukan pembebasan lahan, sudah sewajarnya warga yang sudah terlebih dahulu ada jauh sebelum Pertamina dibangun," tukasnya (gma/mhs)